Pendidikan

Mahasiswa KKN UII Yogyakarta Akan Ditempatkan di Desa Pakubalaho dan Lembanna Bulukumba

36
×

Mahasiswa KKN UII Yogyakarta Akan Ditempatkan di Desa Pakubalaho dan Lembanna Bulukumba

Sebarkan artikel ini
Ardiansyah, S.Pd., M.Pd. Kepala Desa Pakubalaho (Jusran/Lensa Nusantara)

Bulukumba, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dua desa di Kabupaten Bulukumba, yakni Desa Pakubalaho Kecamatan Bontotiro dan Desa Lembanna Kecamatan Bontobahari, menjadi lokasi pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Mahasiswa peserta KKN tersebut dijadwalkan akan tiba dan mulai mengabdi di dua desa tersebut pada bulan Agustus 2025 mendatang.

Kepala Desa Pakubalaho, Ardiansyah, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa syukurnya atas ditetapkannya desanya sebagai salah satu lokasi KKN oleh kampus ternama dari luar Pulau Sulawesi tersebut.

Example 300x600

“Saya merasa senang dan patut bergembira karena semenjak 2 tahun 7 bulan menjabat kepala desa, baru tahun ini lagi mendapatkan KKN, apalagi dari luar Sulawesi, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mengabdi,” ujar Ardiansyah saat dikonfirmasi, Jumat 27 Juni 2025.

Sebelumnya, menurutnya, Desa Pakubalaho juga pernah menjadi lokasi KKN dari beberapa perguruan tinggi di Sulawesi Selatan, di antaranya Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Politeknik Pertanian Pembangunan (Polbantang), serta Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Makassar Maju (STIE MM).

BACA JUGA :
Ari-ari Pencipta Lagu Indonesia Raya, Dipindah ke Makam Giri Sapto Hudoyo Yogyakarta

Kehadiran mahasiswa KKN UII kali ini, lanjut Ardiansyah, diharapkan dapat memberi kontribusi nyata terhadap kemajuan desa, terutama pada bidang-bidang yang masih perlu penguatan.

“Kami berharap ketika KKN nantinya bisa membantu pembangunan di desa terutama pada bidang pendampingan hukum & sosial dan pemberdayaan digitalisasi di kantor maupun di masyarakat,” jelasnya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pelaksanaan program KKN tersebut, Pemerintah Desa Pakubalaho menyatakan siap memfasilitasi kebutuhan dasar mahasiswa selama berada di lokasi. Fasilitas tempat tinggal yang sederhana serta prasarana penunjang lainnya akan disiapkan sebagai bentuk komitmen desa dalam menyambut para peserta KKN.

BACA JUGA :
Truk Pengangkut Pekerja Tebu di Banjarnegara Terjun Bebas ke Jurang, 4 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia

“Sebagai pemerintah desa tentu mendukung langkah dan program kerja, salah satunya adalah fasilitas tempat tinggal yang sederhana dan prasarana lain yang mendukung,” tambahnya.

Terkait proses penentuan lokasi KKN di Desa Pakubalaho, Ardiansyah mengungkapkan bahwa terdapat beberapa alasan yang menjadi pertimbangan dari pihak UII. Salah satunya adalah adanya kedekatan emosional dengan alumni UII serta masuknya desa tersebut dalam kategori 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

“Sebelum dipilih lokasi KKN di Pakubalaho, ada beberapa alasan, di antaranya faktor kedekatan emosional dengan alumni UII dan termasuk 3T,” terangnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sebelum mahasiswa KKN turun langsung ke desa, pihak kampus telah melakukan koordinasi melalui dua kali pertemuan daring (Zoom Meeting), serta membentuk grup komunikasi untuk memudahkan koordinasi lebih lanjut.

BACA JUGA :
Ganjar dan Ribuan Pelari Meriahkan Bank Jateng Friendship Run 2023 di Yogyakarta

“Sebelum KKN turun ke Pakubalaho, sudah diadakan pertemuan Zoom Meeting selama 2 kali, lanjut dibentuk grup untuk memudahkan komunikasi,” jelas Ardiansyah.

Menariknya, kehadiran mahasiswa KKN ini bertepatan dengan momentum perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus. Untuk itu, Ardiansyah berharap para mahasiswa juga dapat ikut serta memeriahkan berbagai kegiatan di tingkat desa.

“Karena ini bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia, diharapkan juga bisa membantu Pemdes dan ikut andil memeriahkan kemerdekaan, baik itu gerak jalan PKK, Porseni tingkat desa, maupun kegiatan pra 17,” tutupnya.

Dengan keterlibatan mahasiswa UII dalam program KKN di Desa Pakubalaho dan Lembanna, diharapkan dapat memberi dampak positif bagi kemajuan desa serta memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintah desa dalam membangun masyarakat.