SITUBONDO, LENSANUSANTARA.CO.ID – Wakil Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Wamen UMKM), Helvi Y. Moraza, melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kabupaten Situbondo, Kamis, 03 Juli 2025. Salah satu agenda orang nomor dua di Kementerian UMKM ini mengunjungi sentra produksi rengginang di Desa Gelung, Kecamatan Panarukan.
Kedatangan Wamen Helvi disambut antusias oleh para pelaku UMKM di Desa Gelung. Ia datang bersama rombongan para Deputi Kementerian UMKM, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, Wabup Ulfiyah, Ketua TP-PKK Husna Laili, dan Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Situbondo.
Kepada awak media, Wamen Helvi menyampaikan, tujuan ke Desa Gelung ini untuk meninjau langsung produksi rengginang di UD. Diana Indah. Ia juga menyempatkan mencicipi langsung kegurihan dan kerenyahan rengginang hasil olahan UMKM tersebut.
“Saya rasa ini sudah mulai menjadi UMKM naik kelas, tapi masih bisa didorong lagi untuk menghadapi persaingan tingkat lokal. UMKM harus diberikan literasi keuangan, dan segala macam perizinan seperti BPOM, sertifikat halal, pengawasan mutu, termasuk tanggal kadaluarsa juga harus ada,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wamen Helvi menilai bahwa potensi rengginang Situbondo bisa dikembangkan lagi, tentunya dengan dukungan dari Pemkab Situbondo dan sinergi antar-stakeholder.
“Saya melihat pemda dalam hal ini, bahkan tadi saya sudah berbicara dengan Pak Bupati, juga punya kemauan untuk mengangkat rengginang ini. Karena dari yang saya lihat, rasa dan kualitasnya bagus, hanya perlu peningkatan di beberapa faktor produksi,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa sudah ada komunikasi dengan pihak perbankan, seperti BRI, yang siap mendukung pendanaan bagi pelaku UMKM. “Ini adalah contoh mikro yang sudah naik kelas, yang tadinya penikmat KUR sekarang sudah masuk komersial. Tinggal kita dorong dari sisi pendidikan keuangan, peningkatan kemasan, dan perizinan agar bisa bersaing di tingkat domestik, bahkan ekspor,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyambut positif dukungan dari Kementerian UMKM RI. Ia menegaskan, bahwa Pemkab Situbondo siap melakukan pembenahan menyeluruh demi mendorong produk UMKM lokal ke pasar internasional.
“Tantangan ke depan kita ini harus memperbaiki semuanya. Pasar halal di dunia itu ada 2,2 miliar orang dan masih banyak dikuasai oleh negara lain. Tidak mustahil kalau kita benahi dari kemasan, perizinan BPOM, literasi keuangan, dan lain-lain, kita bisa bersaing,” katanya.
Pria yang akrab disapa Mas Rio ini mengungkapkan, pentingnya membentuk UMKM Holding sebagai katalisator. “Kemudian yang paling penting adalah katalisator yang bernama UMKM Holding, itu sangat mungkin kita bentuk untuk mendukung ekspor. Dalam satu atau dua tahun ke depan, ini harus tuntas, dan kita bisa main di pasar internasional. Rengginang Goes to Ekspor,” pungkasnya.
Di sisi lain, UD. Diana Indah, Dianatul Aulia mengatakan, ada sekitar 150 UMKM rengginang di Desa Gelung. “Ada kurang lebih sekitar 150 orang. Kalau di UD. Diana Indah ini kami memproduksi beberapa varian rasa rengginang, ada rasa ada rasa ikan, cumi, bawang, udang, balado, ikan goreng, terasi, gulali, dan ikan bawang,” ucapnya.
Diana mengaku, rengginang produksi UMKM sudah di pasarkan ke berbagai daerah. “Kami memasarkan rengginang di media sosial juga seperti WhatsApp, Instagram, di Shopee juga ada. Untuk pasar moderennya sudah ada di Indomaret se-Kabupaten Situbondo,” imbuhnya.
Ia mengaku, menjual rengginang berbagai rasa itu dengan harga Rp20 ribu per 500 gramnya. “Itu kemasan yang mentah ya, kalau yang matang Rp15 ribu per kemasan,” tutupnya. (*)