Pemerintahan

Dr. Supriadi Ajak Masyarakat Bulukumba Dukung Gerakan Ayah Teladan Indonesia

377
×

Dr. Supriadi Ajak Masyarakat Bulukumba Dukung Gerakan Ayah Teladan Indonesia

Sebarkan artikel ini
Dr. Supriadi, Anggota DPRD Bulukumba (Jusran/Lensa Nusantara)

Bulukumba, Anggota DPRD Kabupaten Bulukumba, Dr. Supriadi, menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk mendukung Gerakan Ayah Teladan Indonesia. Seruan ini disampaikan pada Minggu, 13 Juli 2025, sebagai bentuk dukungan terhadap peran strategis seorang ayah dalam pembentukan karakter anak dan ketahanan keluarga.

Dalam pernyataannya, Dr. Supriadi menanggapi kritik yang kerap diarahkan kepada gerakan tersebut, terutama anggapan bahwa gerakan ini menyakiti perasaan anak-anak yang tumbuh tanpa sosok ayah. Ia menilai bahwa kritik tersebut bersifat emosional dan kurang tepat dalam memahami esensi dari gerakan ini.

Example 300x600

“Saya ingin menjawab satu kritik yang sering muncul soal Gerakan Ayah Teladan Indonesia, katanya gerakan ini menyakiti anak-anak yang tidak memiliki ayah. Jujur ini kritik yang emosional tapi tidak tepat,” ujar Dr. Supriadi.

BACA JUGA :
Kapolres Bulukumba Lakukan Mutasi Sejumlah Kanit di Satreskrim

Ia menegaskan bahwa gerakan ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap banyaknya sosok ayah yang hadir secara fisik, namun tidak hadir secara emosional dalam kehidupan anak-anak mereka. Gerakan ini, lanjutnya, justru berangkat dari semangat untuk menyadarkan para ayah agar benar-benar hadir dan mendampingi tumbuh kembang anak mereka secara utuh.

“Gerakan ini tidak pernah dimaksudkan untuk mengecilkan siapapun, justru lahir dari keprihatinan kehadiran ayah yang ada secara fisik tapi tidak secara emosional. Tentang ini menyadarkan ayah yang masih bisa hadir agar mereka betul-betul hadir di sisi anak mereka,” tambahnya.

Dr. Supriadi juga mengakui bahwa memang ada anak-anak yang tumbuh hanya bersama sosok ibu, namun hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk menghentikan upaya penguatan peran ayah dalam keluarga. Ia menekankan bahwa mengingatkan peran ayah adalah bentuk tanggung jawab sosial, bukan tindakan diskriminatif.

BACA JUGA :
Salah Satu Rumah di Desa Tugondeng Bulukumba Diduga Dibobol Pencuri

“Apakah karena itu kita harus berhenti mengingatkan peran seorang ayah? Mengingatkan peran seorang ayah bukanlah bentuk diskriminasi, tapi ini adalah bentuk tanggung jawab sosial kita,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa selama ini masyarakat masih memiliki pandangan bahwa peran ayah cukup dengan bekerja di luar rumah. Padahal, peran ayah juga mencakup kehadiran emosional yang kuat dalam kehidupan anak-anak.

“Kita harus jujur bahwa selama ini peran ayah sering kali dianggap cukup kalau mereka bisa bekerja di luar rumah, padahal peran ayah juga adalah mendampingi, memperhatikan, memeluk anak kita dan mendampingi perkembangan emosional anak kita,” tegasnya.

Menurutnya, Gerakan Ayah Teladan Indonesia merupakan gerakan yang ingin mengembalikan makna ayah secara utuh dalam konteks keluarga. Ia menegaskan bahwa gerakan ini bukan untuk menyindir atau mengecualikan siapa pun, melainkan sebagai upaya menyembuhkan dan menginspirasi perubahan positif.

BACA JUGA :
Devi Jumrianti Terpilih sebagai Kaur Umum Desa Pakubalaho Bulukumba Lewat Seleksi Transparan

“Gerakan ayah teladan ini bukanlah gerakan yang mengecualikan, ini gerakan yang menyembuhkan. Bukan untuk menyindir siapapun yang tidak punya ayah, tapi ingin menyentuh hati bagi mereka yang masih bisa menjadi ayah tapi belum maksimal menjalankan perannya,” lanjutnya.

Dr. Supriadi pun mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung setiap upaya yang bertujuan memperbaiki kualitas pengasuhan anak, termasuk melalui peran aktif ayah dalam keluarga.

“Kalau kita benar-benar peduli pada anak Indonesia, maka kita harus dukung siapapun yang ingin berubah demi kebaikan anak, termasuk ayah. Jadi mari kita dukung Gerakan Ayah Teladan Indonesia,” pungkasnya.

error: Content is protected !!