Pemerintahan

Strategi Lolos Tes Substansi BCKS 2025, Peserta Dibekali Paradigma Baru Kepemimpinan

513
×

Strategi Lolos Tes Substansi BCKS 2025, Peserta Dibekali Paradigma Baru Kepemimpinan

Sebarkan artikel ini
Mohammad Hairul saat memberikan pembekalan strategi lolos seleksi substansi BCKS 2025 di Dinas Pendidikan Bondowoso.

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID — Para calon kepala sekolah di Kabupaten Bondowoso mengikuti kegiatan bertajuk “Strategi Lolos Tes Substansi BCKS 2025”, Selasa (15/7/2025). Materi disampaikan oleh Mohammad Hairul, M.Pd, Kepala SMPN 1 Curahdami sekaligus fasilitator pembelajaran mendalam dan instruktur nasional literasi-numerasi.

Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam menyiapkan para peserta menghadapi seleksi substansi Program Pendidikan Calon Kepala Sekolah (BCKS) tahun 2025.

Example 300x600

Dalam pemaparannya, Hairul menekankan pentingnya memahami materi utama seleksi, meliputi kompetensi profesional, sosial, dan kepribadian.

BACA JUGA :
Pasien Gangguan Jiwa yang Dinyatakan Positif Terjangkit Covid-19 "Kabur" dari RSUD Koesnadi Bondowoso

“Tes yang dihadapi peserta bukan sekadar pilihan ganda biasa, tetapi berbentuk studi kasus yang menguji kemampuan analisis situasi nyata di sekolah,” ujar Hairul.

Para peserta diberikan contoh-contoh kasus, seperti penanganan turunnya hasil literasi siswa, konflik dengan komite sekolah, hingga persoalan kedisiplinan guru. Solusi yang diharapkan dalam setiap jawaban adalah langkah yang solutif, edukatif, kolaboratif, dan inklusif, bukan sekadar reaktif atau berbasis asumsi.

BACA JUGA :
Jelang Pemilu 2024, Berikut Rekomendasi DPRD Bondowoso Kepada Dispendukcapil dan Bakesbangpol

Hairul juga memperkenalkan paradigma kepemimpinan baru, yakni pergeseran dari model menara gading menjadi jaring-jaring ikan. Kepala sekolah tidak lagi berdiri di atas struktur vertikal yang kaku, melainkan menjadi simpul penghubung yang terkoneksi langsung dengan seluruh warga sekolah.

“Kepala sekolah bukan hanya pemberi instruksi, tapi penggerak dan pengikat kekuatan kolektif di sekolah,” tambahnya.

Selain membekali peserta dengan strategi teknis menjawab soal, kegiatan ini diakhiri dengan motivasi agar para calon kepala sekolah terus bertumbuh.

BACA JUGA :
Mendukung Bondowoso Melesat, Camat Subhan Siapkan Gebrakan Menuju Tamanan Hebat

“Seberapa lama pun pengalaman kita sebagai pendidik, jangan pernah merasa sudah matang, karena fase setelah matang adalah busuk,” pesan Hairul.

Kegiatan ini diharapkan mendorong lahirnya kepala-kepala sekolah baru yang tidak hanya cerdas secara teknis, tapi juga memiliki karakter kepemimpinan kolaboratif yang relevan dengan dinamika pendidikan saat ini.