Pemerintahan

Ungkapan Syukur, Kabupaten Ngawi Gelar Upacara Tradisi Methil Pari

105
×

Ungkapan Syukur, Kabupaten Ngawi Gelar Upacara Tradisi Methil Pari

Sebarkan artikel ini

Ngawi, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi melakukan upacara tradisi Methil dan panen raya padi Di Desa Jambangan Kec Paron Kab Ngawi.

Tradisi Methil merupakan upacara adat sebagai ungkapan syukur petani atas hasil panen yang melimpah. Lebih dari sekadar ritual, Methil adalah simbol keharmonisan antara manusia dan alam, serta wujud pelestarian budaya agraris yang sarat nilai gotong royong dan kebersamaan.

Example 300x600

Kegiatan ini mengusung tema “Ngunduh Wahing Pakarti”, memperkuat nilai gotong royong dan keharmonisan petani sebagai jati diri Ngawi, lumbung pangan nasional.

Tradisi Methil Pari diharapkan terus hidup sebagai ikon budaya pertanian khas Ngawi, yang mencerminkan harmoni antara manusia, alam, dan nilai-nilai luhur masyarakat desa, yang dimana tradisi Methill ditandai dengan memotong sebagian padi untuk diberikan kepada sesama manusia dan juga menyebarkan beberapa dekah di tiga titik penjuru sebagai ungkapan tidak lupa untuk berbagi kepada sesama.

BACA JUGA :
Suskes Gelar Musycab ke-21, PCM dan Aisyiyah Ngawi Hadirkan Beberapa Kader Hebat di Kepengurusan Periode 2022-2027

Acara ini diadakan di Desa Jambangan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi pada hari Senin, 04 Agustus 2025.

Acara ini dihadiri oleh Bupati Kabupaten Ngawi, Kepala Kejaksaan Republik Indonesia Kabupaten Ngawi, Kepala BPS Kabupaten Ngawi, Kapolres Ngawi, Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Camat Paron, dan segenap Kepala Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Ngawi.

Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dalam sambutannya, beliau berkata “bahwa Methill memiliki arti memberikan sedikit bagian dari apa yang kita miliki (dalam hal ini hasil panen) kepada orang-orang di sekeliling kita (tetangga kanan dan kiri) agar orang-orang di sekeliling kita ikut merasakannya kebahagian dari apa yang kita alami.

BACA JUGA :
Kapolres Pimpin Silaturahmi dan Pengukuhan Dai Kamtibmas Polres Ngawi di Ruang Guyub

Bupati Ngawi, juga menyampaikan terkait dengan perkembangan program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB), “hingga kini, 22.000 hektar lahan telah menerapkan sistem PRLB sedangkan target penerapan tahun ini adalah sebesar 25.000, yang artinya sudah 50% tercapai target”.

Bupati Ngawi juga menyampaikan terkait “pemakaian pupuk sintetis dibatasi maksimal 200 kg/ha sesuai dengan akidah revolusi hijau pada zaman Pak Harto”.

“Dalam mengatasi permasalahan hama, terutama hama tikus yaitu bisa digunakan metode lainnya seperti urin kambing dan urin kelinci atau sejenisnya, ujar Ony Anwar Harsono, Bupati Ngawi saat diwawancarai”.

BACA JUGA :
Kunjungan Kerja Forum Komunikasi dan Silaturahmi SMP/MTs Muhammadiyah Jatim Wilayah Barat ke SMPM 5 Ngawi

“Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono juga menekankan kepada para petani agar tidak menggunakan alat untuk membunuh tikus terutama sengatan listrik, karena selain dilarang oleh undang-undang juga bisa membahayakan warga sekitar juga”.

Bapak Murdoko Kepala Desa Jambangan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi dalam sambutannya, beliau berkata”bahwa hasil panen pada periode kali ini jauh lebih bagus dari periode panen sebelumnya, hak tersebut bisa terlihat dari hasil panennya yang berkurang akan tetapi nilai jual hasil panen yang bertandang tinggal daripada periode panen sebelumnya “. (Taufan Rahsobudi/ Lensa Nusantara Ngawi).

error: Content is protected !!