Advertorial

Gebrakan Bupati Bondowoso! Bareng Santri se-Jatim Tanam Jagung Lawan Krisis Pangan

2779
×

Gebrakan Bupati Bondowoso! Bareng Santri se-Jatim Tanam Jagung Lawan Krisis Pangan

Sebarkan artikel ini
Gebrakan Bupati Bondowoso! Bareng Santri se-Jatim Tanam Jagung Lawan Krisis Pangan
Gebrakan Bupati Bondowoso! Bareng Santri se-Jatim Tanam Jagung Lawan Krisis Pangan

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Bondowoso menunjukkan keseriusan dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Hal ini ditandai dengan keikutsertaan langsung Bupati H. Abd. Hamid Wahid, M.Ag. dalam aksi penanaman jagung serentak bersama santri se-Jawa Timur di Pondok Pesantren Manbaul Ulum, Desa Kerang, Kecamatan Sukosari.6 Agustus 2025.

Aksi tanam jagung ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. secara virtual dari Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Kegiatan serentak ini menjadi simbol komitmen nasional dalam menghadapi ancaman krisis pangan global.

Example 300x600

Bupati Hamid menegaskan bahwa pondok pesantren bukan hanya sebagai pusat pendidikan agama, melainkan bisa menjadi garda terdepan dalam kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan.

BACA JUGA :
Kelangkaan Tabung Oksigen di Bondowoso, Jubir Satgas Covid-19: Kami Sedang Berupaya

“Langkah ini bukan sekadar penanaman jagung, tapi penanaman semangat baru bahwa pesantren bisa mandiri, produktif, dan menjadi pilar ketahanan bangsa,” tegasnya.

BACA JUGA :
Babinsa 0822 Bondowoso Komsos dengan Peternak Sapi di Tamankrocok

Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono menambahkan bahwa kegiatan ini adalah implementasi nyata Polri dalam menjabarkan instruksi Presiden untuk memperkuat sektor pertanian rakyat.
“Kami bersama Forkopimda dan warga sekitar melakukan penanaman serta menyerahkan bibit jagung langsung kepada pengasuh pondok pesantren. Ini bentuk nyata gotong royong lintas sektor,” ujarnya.

Sebagai tahap awal, seluas 1 hektare lahan dari total 3,5 hektare ditanami jagung dengan melibatkan 60 tenaga kerja gabungan, mulai dari santri, ustadz hingga pekerja umum.

BACA JUGA :
Gempur Rokok Ilegal, Satpol PP Bondowoso Bersama Bea Cukai Jember Temukan Rokok Tanpa Cukai

Lebih dari sekadar program pertanian, gerakan ini adalah transformasi pesantren menuju pertanian modern berbasis ilmu pengetahuan, membuka jalan menuju kemandirian ekonomi yang sesungguhnya.

Program ini menjadi bukti bahwa pondok pesantren mampu mengambil peran strategis dalam menjawab tantangan zaman: bukan hanya mendidik generasi bangsa, tapi juga turut menjaga stabilitas pangan dan ekonomi daerah.{ Arik Kurniawan}