Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Instruktur Nasional Literasi Baca-Tulis sekaligus trainer kepenulisan konten budaya lokal, Mohammad Hairul, S.Pd, M.Pd, memperkenalkan buku baru berjudul “Cara Leluhur Mendidik Kita: Kumpulan Kearifan Budaya Bondowoso”.
Buku setebal 250 halaman ini merupakan kumpulan esai budaya dari 35 penulis yang menggali kekayaan tradisi, mitos, hingga filosofi hidup masyarakat Bondowoso dari masa lalu hingga kini.
Dalam wawancara terbatas, Rabu (13/8/2025) , Hairul menjelaskan bahwa buku ini bukan sekadar dokumentasi budaya, tetapi juga sarana pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Karena 35 penulis yang menjadi kontributor semuanya berlatar belakang pendidik.
“Leluhur kita meninggalkan nilai-nilai luhur yang tidak lekang oleh zaman. Tugas kita adalah mempelajari, memaknai, dan mewariskannya kembali pada generasi muda,” ungkap Hairul saat soft lunching cover buku tersebut.
Isi buku ini memotret berbagai praktik budaya, mulai dari tradisi Ajegeh Kobur atau menjaga makam yang sarat solidaritas sosial, Nasi Goreng Pandalungan yang mencerminkan akulturasi Jawa-Madura, hingga upacara-upacara adat seperti Nyelametten Katerbien (selamatan hari lahir berdasar weton), Nabbhu Ronjhengan (menabuh lesung), dan berbagai ritual agraris maupun spiritual lain.
Melalui gaya penceritaan yang memadukan narasi personal, etnografi, dan kajian semiotika, para penulis mengajak pembaca untuk memahami bahwa budaya bukan sekadar benda atau acara seremonial, melainkan sistem nilai yang membentuk perilaku, etika, dan identitas masyarakat.
“Buku ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi guru, penulis, peneliti, dan siapa pun yang peduli pada pelestarian budaya. Semoga dapat menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, agar kearifan Bondowoso tetap hidup di tengah arus modernisasi,” pungkas Hairul.
Buku “Cara Leluhur Mendidik Kita: Kumpulan Kearifan Budaya Bondowoso” diterbitkan oleh Rumah Budaya Takanta dan saat ini sudah tersedia layanan pre order untuk launching cetak secara nasional di akhir Agustus 2025.