Kuansing, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pasca festival pacu jalur, sampah banyak menumpuk di , Kota Telukkuantan. Terutama di sepanjang areal Tepian Narosa, baik di Taman Jalur mau pun di seberang Taluk.
Terkait hal tersebut, Selasa pagi 26 Agustus 2025, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) menggelar gotong royong massal.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Bupati Kuansing Dr. H. Suhardiman Amby, MM, didampingi Kapolres Kuansing AKBP R Ricky Pratidiningrat, SH, MH, Sekda Kuansing Zulkarnain, ST, M.Si, para Asisten, serta kepala OPD di lingkungan Pemkab Kuansing,
Gotong royong berlangsung serentak di sejumlah titik strategis, mulai dari kawasan Tepian Narosa, komplek pertokoan Kota Teluk Kuantan, tepian Sungai Kuantan di Desa Seberang Taluk, hingga Lapangan Limuno. Berbagai elemen masyarakat turut berpartisipasi, di antaranya ASN dan Non ASN di Lingkungan Pemkab Kuansing, pelajar, komunitas pecinta lingkungan, TNI-Polri, hingga kelompok masyarakat setempat. Dalam waktu beberapa jam, seluruh area kembali bersih, dan kegiatan rampung sekitar pukul 12.00 WIB.
Bupati Kuansing Suhardiman Amby menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini.
“Gotong royong ini bukan sekadar membersihkan sampah, tetapi juga mempererat silaturahmi antar warga dengan aparat. Semoga semangat kebersamaan ini terus terjaga dalam menjaga kebersihan sekaligus merawat budaya kita,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kapolres Kuansing AKBP R Ricky Pratidiningrat. Menurutnya, kebersihan lingkungan pasca event merupakan tanggung jawab bersama demi menjaga kenyamanan masyarakat d inian wisatawan.
“Tradisi Pacu Jalur adalah warisan budaya yang sangat membanggakan. Kami ingin memastikan bahwa setelah kemeriahan usai, lingkungan tetap bersih dan nyaman, sehingga event ini tidak meninggalkan dampak negatif pada alam,” ungkap Kapolres.
Kegiatan bersih-bersih ini sekaligus menjadi wujud nyata kepedulian Pemkab Kuansing dalam menjaga kebersihan kota dan kelestarian lingkungan. Selain itu, gotong royong ini juga mempertegas bahwa semangat kebersamaan masyarakat Kuansing bukan hanya dalam mendukung jalannya Pacu Jalur, tetapi juga dalam menjaga warisan budaya dan lingkungan hidup agar tetap lestari.( Suhendi)