Sidoarjo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Gelombang aksi mahasiswa di Kabupaten Sidoarjo kembali digelar. Setelah aksi dari PC IMM dan HMI beberapa waktu lalu, kini giliran PC Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sidoarjo yang melakukan penyampaian pendapat di depan Mako Polresta Sidoarjo, Rabu (3/9).
Sejak pagi, puluhan mahasiswa mengenakan atribut organisasi biru-hijau sudah memenuhi area depan Polresta. Mereka datang dengan membawa spanduk, poster, dan suara lantang menuntut keadilan atas peristiwa yang menyita perhatian nasional. Meninggalnya seorang driver ojek online, Affan Kurniawan, dalam sebuah aksi demonstrasi di Jakarta.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing beserta jajaran menyambut kedatangan mahasiswa dengan pendekatan persuasif dan humanis. Tak hanya pihak kepolisian, hadir pula Bupati Sidoarjo H. Subandi, SH., M.Kn, Wakil Bupati Mimik Idayana, Ketua DPRD Abdillah Nasih, dan Dandim 0816 Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo.
Suasana pertemuan berjalan kondusif. Mahasiswa yang diketuai Putri Maulidina bergantian menyampaikan orasi dan aspirasi mereka.
Salah satu poin utama yang disuarakan adalah desakan agar pemerintah dan kepolisian mengusut tuntas kasus meninggalnya Affan.
“Kami mengecam tindakan represif aparat yang memakan korban jiwa. Kami mendesak agar pelaku diproses hukum secara adil dan prosedur pengamanan demonstrasi dievaluasi agar peristiwa serupa tidak terulang,” ujar salah satu orator.
Mahasiswa juga meminta transparansi penuh dalam penanganan kasus tersebut agar publik percaya bahwa keadilan benar-benar ditegakkan.
Kapolresta Christian Tobing merespons dengan tenang dan tegas. “Polri di tingkat pusat telah berkomitmen menangani kejadian di Jakarta secara adil, transparan, dan tepat. Kami di daerah turut mendukung penuh proses tersebut agar berjalan sesuai hukum,” ujarnya.
Ia mengapresiasi sikap mahasiswa yang memilih menyampaikan aspirasi secara tertib tanpa menimbulkan kericuhan.
Bupati Sidoarjo Subandi menegaskan pemerintah daerah selalu terbuka menerima aspirasi masyarakat, terutama yang berkaitan dengan peristiwa penting di Tanah Air.
“Kami mengapresiasi kedewasaan rekan-rekan mahasiswa yang memilih cara damai untuk menyuarakan pendapat. Soliditas antara Forkopimda, mahasiswa, dan masyarakat adalah modal penting untuk menjaga Sidoarjo tetap aman,” ucapnya.
Dengan aksi PMII ini, tercatat sudah tiga kali unjuk rasa mahasiswa digelar di Mapolresta Sidoarjo dalam beberapa pekan terakhir, dan semuanya berlangsung tertib. Tidak ada insiden yang mengganggu keamanan, bahkan suasana antara aparat dan mahasiswa terlihat harmonis.
Kegiatan diakhiri dengan doa bersama untuk almarhum Affan Kurniawan dan harapan agar penegakan hukum berjalan adil. Mahasiswa kemudian membubarkan diri dengan tertib.(Ryo)