Daerah

‎Dua Kali Didemo Ratusan Warga, Sekdes Petuguran Banjarnegara Akhirnya Lengser

179
×

‎Dua Kali Didemo Ratusan Warga, Sekdes Petuguran Banjarnegara Akhirnya Lengser

Sebarkan artikel ini
Sutanto, orator demo Desa Petuguran saat diwawancarai wartawan, Kamis, 4/9/2025. Foto : (Gunawan/Lensa Nusantara).



‎Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dengan pengawalan dari Aparat Kepolisian dan TNI, ratusan masyarakat Petuguran, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara kembali melakukan aksi damai jilid 2 di depan halaman Kantor Desa. Lanjutan demo tersebut sebagai salah satu bentuk kekecewaan masyarakat, karena keinginannya tidak ditanggapi.

‎Datang menggunakan dua mobil truk berisi sound system, mereka menyerukan beberapa tuntutan, salah satunya tetap meminta pencopotan Sekdes Jumirah dari jabatannya, selain dianggap arogan juga banyak kejanggalan anggaran yang ditemukan selama dirinya menjabat.

‎Aksi yang berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB, massa juga membawa spanduk dengan berbagai tulisan sindiran hingga mendesak Sekdes Jumirah lengser serta patung tikus memakai pakaian dalam wanita.

‎Setelah adanya dua kali aksi dan desakan warga, dalam audensi yang dipimpin langsung oleh Camat Punggelan Julianto, SE, M.Si yang didampingi Kapolsek, Ketua BPD serta perwakilan masyarakat, Jumirah akhirnya mengundurkan diri dari posisi jabatannya sebagai Sekdes.

‎”Tadi sudah kita sepakati bersama dalam audensi dan menempuh jalur win win solution, Jumirah harus mundur jadi Sekdes, tadi BPD dan warga sudah membuat surat pernyataan, dan menerima keputusan rolling, soalnya Jumirah menempati posisi itu kita serahkan PJ Kades dan BPD, yang penting tidak menempati Sekretaris Desa, yang posisinya memang cukup luas untuk menentukan anggaran, kegiatan dan sebagainya, karena orang kedua di Desa setelah Kades,” jelas Camat Julianto, Kamis, (4/9/2025).

‎Terkait tuntutan warga yang dimana menginginkan Sekdes Jumirah tidak menjadi perangkat desa di Peteguran, Camat Julianto menambahkan,” Kalau dalam memutuskan sesuatu kita tidak boleh memakai bahasa ‘pokoknya’, berarti itu bukan diskusi, terus terang kalau saya mencopot perangkat desa tanpa dasar hukum tidak berani, kedua melanggar hukum, dan sebagai orang Jawa saya takut Karma, tadi saya juga sudah mewanti wanti BPD, masyarakat agar terus mengawasi, jaga kondusifitas dan terus pantau kegiatan desa, kalau mengenai pemeriksaan saat ini Inspektorat masih berjalan,” tambahnya.

‎Meskipun menghasilkan keputusan yang tidak diharapkan oleh masyarakat, menurut Orator aksi Sutanto saat ditemui lensanusantara.co.id di lokasi aksi menyatakan tetap menerima sesuai hasil kesepakatan yang sudah dilaksanakan melalui audensi di aula Desa.

‎”Karena ini adalah aksi murni dari warga dengan hasil keputusan tersebut, dan masalah tadi Ibu Jumirah turun dengan kesadaran sendiri, saya ucapkan terimakasih, semoga Bu Jumirah kedepan bisa lebih baik lagi, dan meskipun saat ini saya dengar tadi akan dijadikan Kadus Tangkisan, daerah terluas di Petuguran, dan masyarakat sana karakter sama, jadi jangan macam-macam, harus hati-hati saat bertugas karena karakter orang sana kalau tidak senang ya tidak senang, ini termasuk kemenangan rakyat,” tegas Sutanto.

‎Menanggapi tentang hanya di rolling nya Jumirah menjadi Kadus Tangkisan, meskipun belum puas, namun Sutanto tetap menerima putusan saat audensi.

‎”Kalau dibilang kurang puas ya memang belum puas, tapi karena tuntutan masyarakat Jumirah tidak jadi perangkat di Desa Petuguran lagi, tapi karena sudah keputusan bersama kami menerima, dan masalah lainnya seperti pemeriksaan yang saat ini masih berjalan, itu biar penegak hukum nanti yang mengurusnya,”ungkap Sutanto.

‎Setelah Surat Putusan pengunduran diri Jumirah menjadi Sekdes dibacakan oleh Ketua BPD Arum yang didampingi oleh Camat, PJ Kades Petuguran Rohmat dan Kapolsek, massa langsung membubarkan diri dengan meneriakkan kata rakyat menang. (Gunawan).

BACA JUGA :
Ratusan Massa Pendukung Salah Satu Peserta Pilkades Geruduk Kantor Desa Blimbing di Banjarnegara
error: Content is protected !!