Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Fenomena Gerhana Bulan Total diperkirakan berlangsung pada Minggu 7 September 2025 malam. Masyarakat Indonesia bisa melihatnya di berbagai lokasi.
Di laman Instagram resminya, BMKG mengatakan durasi totalitas berlangsung selama 1 jam 22 menit, mulai sekitar pukul 00.30 WIB hingga 01.53 WIB.
Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara tertulis, masyarakat Indonesia bisa menikmati penampakan Gerhana Bulan Total dengan mata telanjang atau memanfaatkan teleskop agar lebih jelas.
Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi Matahari-Bumi-Bulan sejajar (di satu garis lurus). Hal ini membuat Bulan masuk ke bayangan inti (umbra) Bumi. Saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah jika langit cerah. Warna merah pada Bulan disebabkan oleh hamburan Rayleigh di atmosfer Bumi.
Cahaya matahari yang melewati atmosfer Bumi akan terhambur, sehingga cahaya dengan panjang gelombang pendek seperti biru akan tersebar lebih banyak, sementara cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah akan lolos dan mencapai permukaan Bulan, sehingga Bulan tampak merah.
BMKG mencatat semua fase bisa diamati dari wilayah barat Indonesia. Sementara itu, di Papua bagian timur, Bulan akan terbenam sebelum gerhana selesai.(*)