Daerah

‎Wali Murid di Banjarnegara Menilai Menu MBG Tidak Layak, Wartawan Dilarang Meliput Kegiatan SPPG

1569
×

‎Wali Murid di Banjarnegara Menilai Menu MBG Tidak Layak, Wartawan Dilarang Meliput Kegiatan SPPG

Sebarkan artikel ini
Foto menu MBG di salah satu sekolah di Banjarnegara, Kamis, 18/9/2025. Foto : (Gunawan/Lensa Nusantara).



‎Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID -Dalam sepekan terakhir, media lensanusantara.co.id mendapatkan beberapa foto yang menunjukan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banjarnegara yang menunjukan tidak layak jika dibandingkan dengan jumlah anggaran yang di gelontorkan oleh Pemerintah, sehingga mendapatkan sorotan publik.

‎MBG adalah salah satu program strategis dan masuk prioritas utama Presiden Prabowo untuk pertumbuhan anak bangsa, namun banyak masyarakat yang menilai hanya untuk mencari keuntungan tanpa memikirkan nasib penerima makanan bergizi tersebut, padahal sudah banyak kejadian keracunan dimana-mana hingga ratusan anak.

‎Dalam beberapa menu terlihat, jika di hitung nominal jauh dari kata sesuai harga yang disepakati yaitu sebesar Rp 15.000, terkesan mitra mengabaikan kesehatan makanan yang disajikan, dianggap jauh dari kata makanan bergizi.

‎”Ini keterlaluan banget supplier, harga jual barang ke dapur mahal dan menu yang diberikan ke siswa tidak manusiawi,” ungkap salah satu wali murid di Kecamatan Mandiraja, Kamis, (18/9/2025).

‎Informasi yang masuk ke lensanusantara.co.id, dari sumber yang tidak mau disebutkan namanya membeberkan, dari anggaran Rp 15.000 akan dibagi beberapa biaya.

‎”Pembagiannya begini, Rp 2.000 untuk sewa dapur, Rp 2.000 untuk gaji relawan, Rp 1.000 biaya operasional seperti bayar listrik, bbm mobil, atk, dan untuk Rp 10.000 untuk anggaran makan siswa bentuk basah ( di masakan ) sedangkan ibu hamil makanan kering (bahan makanan), tapi dari anggaran segitu dengan yang disajikan sungguh sangat tidak manusiawi, menunya hanya kayak gitu, coba cek bahan-bahannya, banyak yang kadaluarsa tidak, parah dan kasian pemerintah, bukan program yang disukseskan tapi dijadikan bisnis dan keuntungan sebesar besarnya, semua yang di bawa Yayasan * sangat parah,” ungkap Nara sumber.

‎Banyaknya laporan masuk terkait menu MBG yang tidak layak, awak media mencoba mendatangi salah satu dapur SPPG yang ada di Desa Danakerta, Kecamatan Punggelan, untuk mengetahui tentang bagaimana pengolahan yang dilakukan, apakah sudah sesuai SOP yang sudah ditetapkan, namun sayangnya pengelola tidak memberikan izin untuk meliput kegiatannya.

‎”Kita sudah kesana Selasa, (16/9) kemarin, tapi tidak mendapatkan izin untuk liputan kedalam, padahal kita ingin tahu sejauh mana higienis bahan makanan yang digunakan, karena di lapangan menu yang disajikan banyak sangat tidak layak, padahal ini untuk anak bangsa tapi menunya seperti mainan, jauh dari kata bergizi,” ungkap Soleh wartawan wartaindonesianews.co.id Kamis, (18/9/1025).

‎Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) merupakan program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak sekolah dan kelompok masyarakat rentan, salah satunya adalah menyediakan pelayanan makan gratis dengan menu sehat dan bergizi.

‎Namun, melihat menu yang ada saat di ini Kabupaten Banjarnegara untuk memastikan manfaatnya benar-benar belum bisa dikatakan sudah dirasakan oleh penerima, karena makanan yang disajikan jauh dari kriteria standar yang ditetapkan SPPG, padahal tidak hanya gizi, kebersihan, keamanan, dan kualitas bahan pangan yang digunakan harus benar-benar sudah di uji.

‎Misalnya, semua bahan makanan yang digunakan harus sehat dan tidak kadaluwarsa, tidak mengandung bahan berbahaya (formalin, boraks, pewarna tekstil), dipasok dari sumber terpercaya, disimpan dengan cara yang sesuai agar kualitas tetap terjaga, standar Kebersihan dan Keamanan dalam penyajian makanan, kebersihan adalah syarat mutlak.

‎Selain itu juga, makanan harus dimasak dengan peralatan bersih, dan tenaga penyaji wajib menggunakan sarung tangan, celemek, dan penutup kepala, serta tempat penyajian harus higienis, dan terpenting adalah proses distribusi makanan tidak boleh mencemari makanan satu dengan lainnya.

BACA JUGA :
Tim Gabungan Evakuasi Bocah 3 Tahun Jatuh ke Sumur Kedalaman 15 Meter di Banjarnegara

Diharapkan pelayanan SPPG bisa dilakukan sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan dan dikerjakan dengan transparan.