Rembang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Di Kabupaten Rembang fenomena warung Madura yang beroperasi 24 jam nonstop masih menjadi sorotan publik di berbagai daerah. Kehadirannya dianggap menjawab kebutuhan masyarakat akan toko serba ada yang buka kapan saja.
Warung Madura berbeda dengan toko kelontong biasa karena tetap melayani pembeli hingga dini hari. Barang yang dijual pun bervariasi, mulai sembako, bensin eceran, rokok, makanan ringan, pulsa listrik, hingga obat-obatan ringan.
Menurut sejumlah pemilik warung, sistem operasional 24 jam dilakukan secara bergantian antar anggota keluarga. Cara ini memungkinkan usaha tetap berjalan tanpa menutup pintu, sekaligus menjadi strategi bersaing dengan minimarket modern.
Namun sekarang di kabupaten Rembang minimarket modern sistem operasionalnya tidak diperbolehkan 24 jam.
Banyak yang menyebut, tradisi buka nonstop warung Madura sudah berlangsung sejak era 1990-an. Mobilitas penduduk kota dan kebutuhan mendesak di malam hari memperkuat keberadaan warung semacam ini.
Salah seorang pemilik warung Madura yang berada di Jalan Majapahit Rembang yang tidak mau disebut namanya mengatakan kepada LensaNusantara bahwa di Kecamatan Rembang sudah ada sekira 15 warung Madura.
Ia bercerita bahwa disini (warungnya yang berada di jalan Majapahit) yang pertama kali yang buka pak. “Sekarang di pasar Rembang ada, di Leteh ada 2 warung. Semua buka 24 jam,” terangnya. Jumat.(03/10/2025)
Di sisi lain, tantangan juga muncul terkait faktor keamanan dan kesehatan pekerja/ pemilik yang berjaga semalaman. Namun, banyak masyarakat tetap menganggap warung Madura sebagai “penyelamat” ketika kebutuhan mendesak hadir di luar jam normal.