Daerah

Guru Ngaji Kelurahan Kranjingan dan Antirogo Jember Rasakan Dampak Positif Kemudahan Pencairan

28
×

Guru Ngaji Kelurahan Kranjingan dan Antirogo Jember Rasakan Dampak Positif Kemudahan Pencairan

Sebarkan artikel ini
Guru Ngaji Kelurahan Kranjingan dan Antirogo Jember Rasakan Dampak Positif Kemudahan Pencairan
Soadah Saat Menerima Insentif Guru Ngaji di Pendopo Kelurahan Kranjingan, Sabtu (11/10/2025).(Foto: Badri/ Lensa Nusantara)

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Para guru ngaji di Kelurahan Kranjingan dan Antirogo, Jember, merasakan dampak positif dari upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember dalam mempermudah dan mempercepat proses pencairan insentif guru ngaji. Program ini dilaksanakan pada Sabtu, (11/10/2025).

Tidak seperti sebelumnya, di mana para guru ngaji harus datang ke bank dan mengantre panjang, Pemkab Jember kini hadir langsung dengan sistem “jemput bola”. Inisiatif ini merupakan wujud komitmen Pemkab Jember dalam memberikan perhatian dan penghargaan kepada para guru ngaji atas jasa-jasa mereka dalam mendidik generasi penerus.

Example 300x600

Salah satu penerima insentif, Soadah asal Kelurahan Kranjingan, menyampaikan rasa syukurnya, “Alhamdulillah, kami mendapatkan honor dari Pemkab Jember yang bisa digunakan untuk tambahan kebutuhan musholla Nurul Hikmah.

BACA JUGA :
Masyarakat Jember Tidak Perlu Jauh, Cukup di Desa Buat Admindukcapil

Khoirul Umam dari Madrasah Yayasan Darul Istiqomah Kelurahan Antirogo juga mengungkapkan hal serupa. “Alhamdulillah, guru ngaji sangat terbantu dengan adanya program ini,” ujarnya. Ia berharap agar nominal insentif dapat ditingkatkan di masa mendatang atau diberikan dua kali dalam setahun.

BACA JUGA :
Terobosan Bupati Jember Warga Bandealit Terima Bantuan Pemasangan Tiang Listrik

Disisi lain, Lurah Kranjingan Ica Ghea Hernawati, menjelaskan bahwa pada hari itu, sebanyak 99 guru ngaji di kelurahannya menerima insentif. “Pemberian honor ini adalah bentuk penghargaan dari Gus Bupati untuk para guru ngaji.

“Kami mendukung seratus persen program ini, ia berharap insentif ini dapat menjadi penyemangat bagi para guru ngaji dan modin untuk terus memberikan yang terbaik dalam mengajar,” kata Ica.

Kabag Kesra Pemkab Jember, melalui pelaksana bagian Kesra Edy Sutrisno, menjelaskan bahwa insentif ini tidak hanya diberikan kepada guru ngaji muslim, tetapi juga kepada guru-guru agama non-muslim yang berkontribusi dalam memberikan pembelajaran kitab suci, serta kepada modin yang bertugas menikahkan.

BACA JUGA :
Peringati HPS 2023, Kadis Peternakan Jember: Tekan Laju Inflasi dan Meningkatkan Daya Beli Pangan Masyarakat

“Ini adalah bentuk apresiasi dari Bupati Jember, Gus Fawaid, yang menginginkan agar guru ngaji diperlakukan lebih manusiawi. Ada perbedaan dari tahun sebelumnya, di mana pengambilan insentif langsung di bank. Tahun ini, kami bersama Bank Jatim berkeliling ke kelurahan dan desa se-Kabupaten Jember,” terangnya.

error: Content is protected !!