Pemerintahan

Jelang Musim Hujan, Pemkab Sidoarjo Genjot Pembersihan Sungai Fokus di Kanal Mangetan

971
×

Jelang Musim Hujan, Pemkab Sidoarjo Genjot Pembersihan Sungai Fokus di Kanal Mangetan

Sebarkan artikel ini
Foto: Petugas PUBMSDA mengangkat sampah dari saringan saluran Mangetan Kanal menggunakan alat berat.

Sidoarjo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Menjelang musim hujan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo memperketat langkah antisipasi banjir dengan mempercepat pembersihan sungai di berbagai titik. Salah satunya di saringan saluran Mangetan Kanal, Desa Keboan Anom, Kecamatan Gedangan, yang menjadi titik padat sampah dan sedimen.

Sejak awal Oktober, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) rutin mengerahkan alat berat dan petugas lapangan untuk mengangkat tumpukan limbah yang menyumbat aliran air. Dalam sekali pengerjaan, satu truk sampah bisa keluar dari lokasi, didominasi plastik, ranting, dan limbah rumah tangga.

Example 300x600

“Kami percepat jadwal pembersihan. Menjelang puncak hujan, aliran air harus benar-benar lancar,” kata Dwi Eko Saptono, Kepala Dinas PUBMSDA Sidoarjo, Rabu Sore (15/10).

BACA JUGA :
DPRD dan Pemkab Sidoarjo Rapat Pencabutan Perda Nomor 4 Tahun 2012 tentang IMB

Saringan saluran Mangetan Kanal berfungsi sebagai “penjaga gerbang” agar sampah tidak masuk ke kanal utama. Jika tersumbat, air dari permukiman sekitar Gedangan bisa meluap dan menggenangi rumah warga.

Bupati Sidoarjo Subandi menegaskan, kebersihan sungai adalah investasi jangka panjang yang tidak boleh berhenti di musim tertentu.

“Kita tidak bisa hanya reaktif setiap banjir datang. Sungai harus dirawat terus supaya bisa bekerja sebagaimana mestinya,” ujarnya.

Kegiatan di Gedangan hanyalah satu dari rangkaian program normalisasi sungai dan saluran air yang kini diperluas hingga wilayah urban dan industri. Pemkab menargetkan 40 titik pembersihan aktif hingga akhir tahun 2025.

BACA JUGA :
Pemkab Sidoarjo Fasilitasi Penyandang Disabilitas Dapatkan Kesempatan Kerja Setara

Program ini juga diiringi sosialisasi lingkungan bagi warga sekitar bantaran sungai. Pemerintah ingin memutus kebiasaan lama: menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah.

“Kalau masyarakat disiplin, kerja kami lebih ringan. Sungai bersih bukan cuma soal estetika, tapi soal keselamatan,” lanjut Dwi Eko.

Selain menjaga aliran air, kegiatan ini berdampak langsung pada kualitas lingkungan. Sungai yang bebas sampah membantu mengurangi emisi gas metana dari pembusukan limbah organik dan menjaga kualitas air tanah di sekitarnya.

BACA JUGA :
Proyek Betonisasi 1,8 KM Segera Dimulai, Prioritas Pemkab Sidoarjo Tahun ini

Mangetan Kanal dibangun pada masa awal perkembangan Sidoarjo modern sebagai jalur irigasi pertanian. Namun sejak 1990-an, kanal ini beralih fungsi menjadi saluran utama drainase kota bagian selatan. Pertumbuhan permukiman cepat membuat volume air limbah meningkat drastis, dan kanal pun sering menjadi tumpuan pembuangan akhir.

Kini, Pemkab berupaya mengembalikan fungsinya sebagai bagian dari sistem ekologi perkotaan.

“Sidoarjo ini daerah datar. Kuncinya cuma satu, air harus bisa mengalir. Kalau tidak, genangan jadi langganan,” ujar Bupati Subandi. (Ryo)