Pendidikan

Ratusan Santri Ikuti “Resolusi Jihad Baru” ala MKKS SMK Swasta Bondowoso

904
×

Ratusan Santri Ikuti “Resolusi Jihad Baru” ala MKKS SMK Swasta Bondowoso

Sebarkan artikel ini
Coaching Clinik Penulisan Akrostik oleh MKKS SMK Swasta Kabupaten Bondowoso

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Semangat heroik Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Bondowoso dihidupkan kembali dengan nuansa berbeda. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Swasta Bondowoso menggelar inisiatif yang mereka sebut sebagai “Resolusi Jihad Baru” di bidang literasi. 23 Oktober 2025

Gerakan ini diwujudkan melalui Coaching Clinic Penulisan Puisi Akrostik bertajuk “Persembahan Dari Santri Untuk Negeri” yang diikuti oleh ratusan santri pelajar SMK Swasta se-Kabupaten Bondowoso.

Example 300x600

Berlokasi di Graha NU Bondowoso, kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (23/10/2025) ini bertujuan mengobarkan semangat perjuangan dan dedikasi santri, tidak lagi dengan senjata, melainkan dengan kekuatan pena dan kata-kata.

BACA JUGA :
HUT Bhayangkara ke-77, Polres Bondowoso Mengelar Jalan Santai

“Resolusi Jihad masa kini adalah jihad intelektual, jihad melawan kebodohan, dan jihad menebar kebaikan melalui karya nyata,” demikian ditegaskan oleh Ketua MKKS SMK Swasta Bondowoso, Muhammad Hasyim Asy’ari, S.Sy dalam sambutannya.

“Jika Kyai Hasyim Asy’ari dulu mengeluarkan seruan untuk membela fisik negara, hari ini santri SMK Bondowoso menyerukan untuk membela moral dan peradaban bangsa melalui literasi.”

Acara ini menghadirkan tokoh penting dalam dunia literasi Nahdlatul Ulama, Bapak Mohammad Hairul, S.Pd., M.Pd., yang merupakan Instruktur Nasional Literasi Baca Tulis sekaligus Ketua LTN PCNU Bondowoso, sebagai narasumber.

BACA JUGA :
Terkait Kabel Bergelantungan Hingga Menyentuh Tanah di Desa Dawuhan Grujugan, Diduga PLN Bondowoso Tidak Memperhatikan Keselamatan Masyarakat

Beliau mengajarkan teknik penulisan akrostik yang memanfaatkan kata kunci ‘Persembahan Dari Santri Untuk Negeri’ sebagai bingkai untuk menuangkan gagasan kebangsaan.

Hairul menjelaskan, “Akrostik ini adalah simbol. Setiap huruf adalah pilar yang menopang pesan kuat dari santri. Ini adalah cara elegan santri menunjukkan loyalitasnya kepada agama dan negara.”

Ratusan santri terlihat sangat antusias. Mereka tidak hanya belajar teknik penulisan, tetapi juga ditantang untuk merefleksikan nilai-nilai santri, ke-NU-an, dan kebangsaan ke dalam bait-bait puisi.

BACA JUGA :
Ponpes Al Ishlah Sembelih 1.161 Hewan Kurban, Termasuk Sapi dari Presiden Prabowo dan Kapolri

“Saya jadi sadar, kontribusi tidak harus besar. Lewat satu kata dalam puisi ini, saya bisa tunjukkan bahwa santri juga bisa berjuang lewat karya sastra,” ujar Fera Febriyanti, salah satu peserta dari SMK Taruna Husada Bondowoso.

Inisiatif MKKS SMK Swasta Bondowoso ini berhasil menciptakan narasi baru dalam peringatan Hari Santri, yaitu pergeseran semangat jihad dari medan tempur ke arena literasi dan kreativitas. Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan generasi santri yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama dan teknologi, tetapi juga tajam dalam intelektualitas dan kepenulisan.