Madiun, LENSANUSANTARA.CO.ID – Polemik pemotongan bonus atlet tenis lapangan Kota Madiun yang berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur terus bergulir. Ketua Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Kota Madiun, dr. Tauhid Islamy, angkat bicara dan berencana mengundang seluruh orang tua atlet untuk duduk bersama membahas persoalan tersebut.
Dalam pesan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp, Tauhid menyebut pertemuan itu akan digelar sepulang dirinya dari Jakarta. Ia menegaskan bahwa persoalan pemotongan bonus sudah dilaporkan secara berjenjang kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Madiun, hingga Wali Kota.
“Saya sudah melapor secara berjenjang kepada KONI, Disbudparpora, dan Bapak Wali Kota. InsyaaAllah beliau-beliau sudah paham duduk permasalahannya dan memahami dengan baik segala proses yang melandasinya. Sepulang saya dari Jakarta kami akan duduk bersama para orang tua atlet untuk meluruskan beberapa hal,” ujar Tauhid, Jumat (7/11/2025).
Namun ketika ditanya secara langsung mengenai kebenaran adanya potongan sebesar 40 persen dari bonus atlet, Tauhid memilih tidak menjawab secara tegas.
“InsyaaAllah semua kondusif dan dilandasi niat yang baik untuk pengembangan atlet secara berkesinambungan,” singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah atlet tenis Kota Madiun mengaku kecewa karena bonus kemenangan mereka dipotong hingga 40 persen tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Salah satu atlet berinisial SA (18) menuturkan bahwa potongan dilakukan sepihak oleh pengurus Pelti dengan alasan untuk pembinaan atlet.
Ia menilai pemotongan sebesar itu tidak wajar dan merugikan para atlet yang sudah berjuang membawa nama daerah.
Ketua Pelti Kota Madiun Janji Temui Orang Tua Atlet Usai Ramai Isu Potongan Bonus
Lensa Nusantara2 min baca

Ketua Pelti Kota Madiun dr. Tauhid Islamy (memakai kaos hitam bergaris). Foto tangkapan layar akun Instagram @peltikotamadiun












