Berita

Ketua DPD L-PBB Bulukumba Tanggapi Video Guru Minta Maaf Usai Ungkap Kondisi Sekolah

1916
×

Ketua DPD L-PBB Bulukumba Tanggapi Video Guru Minta Maaf Usai Ungkap Kondisi Sekolah

Sebarkan artikel ini
Rudianto ketua DPD L-PBB Bulukumba ( Jusran/ Lensa Nusantara)

Bulukumba, LENSANUSANTARA.CO.ID – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Panrita Bhinneka Bersatu (L-PBB) Kabupaten Bulukumba, Rudianto, angkat bicara terkait beredarnya video permintaan maaf Ahmad Firman DM, S.Pd, seorang guru SD Negeri 156 Kalukubodo yang telah mempublikasikan kondisi plafon salah satu ruang kelas yang ambruk.

Rudianto menyayangkan jika benar guru tersebut diminta membuat video permintaan maaf hanya karena mengungkap fakta kondisi bangunan sekolah yang dinilai membahayakan keselamatan siswa. Ia menilai bahwa tindakan guru tersebut justru merupakan bentuk kepedulian yang patut diapresiasi.

Example 300x600

“Kami sangat menyayangkan kalau benar ada guru yang disuruh minta maaf hanya karena menyampaikan fakta kerusakan sekolah. Seharusnya Kadis Pendidikan berterima kasih kepada Ahmad Firman karena telah peduli terhadap keselamatan murid,” tegasnya. Jumat, 14 November 2025.

BACA JUGA :
PKL di Sekitar Lapangan Pantai Merpati dan Lapda Bulukumba Akan Ditertibkan, Pedagang Keluhkan Minimnya Solusi

Menurut Rudianto, keberanian Ahmad Firman DM untuk menyampaikan kondisi sekolah merupakan bagian dari tanggung jawab moral seorang pendidik. Tindakan itu, menurutnya, membantu pemerintah mengetahui kondisi riil sekolah yang berpotensi membahayakan siswa.

BACA JUGA :
Ketua DPRD Bulukumba Terima Audiensi IPSI, Siap Pimpin Organisasi Pencak Silat

“Kalau tidak dilaporkan, siapa yang tahu? Plafon sudah ambruk, itu ancaman nyata. Guru bukan mencari sensasi dia menjalankan kewajiban melindungi peserta didik,” ujarnya.

Diketahui, video kondisi plafon ruang kelas yang ambruk tersebut diunggah ke grup WhatsApp Bontobahari Bontotiro pada Selasa, 11 November 2025. Setelah unggahan itu, Ahmad Firman diundang klarifikasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bulukumba dan ia memenuhi undangan tersebut pada Kamis, 13 November 2025. Pascaklarifikasi, kemudian beredar video permintaan maaf dari yang bersangkutan.

Menanggapi hal itu, Rudianto menyatakan bahwa semestinya peristiwa tersebut menjadi bahan evaluasi internal bagi Dinas Pendidikan, bukan justru menekan pihak yang menyampaikan informasi.

BACA JUGA :
Kapolda Sulsel Panen Jagung di Bulukumba dalam Program Ketahanan Pangan

“Yang harus diprioritaskan adalah memperbaiki bangunan sekolah, bukan meminta maaf. Anak-anak butuh ruang belajar yang aman. Guru yang melapor justru harus mendapat apresiasi,” tutupnya.

Pernyataan Ketua L-PBB ini menambah sorotan terhadap penanganan infrastruktur pendidikan di daerah. Ia berharap kejadian serupa tidak kembali terulang, dan para guru diberikan ruang menyampaikan kondisi tanpa takut akan tekanan.