Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hadir langsung dalam acara Gerakan Serentak Pelayanan Inseminasi Buatan tahun 2025 yang bertempat di City Forest Jember, Senin (24/11/2025). Kehadiran ini menjadi bukti dukungan pemerintah provinsi terhadap sektor peternakan.
Usai membuka acara, Gubernur Khofifah bersama Bupati Jember Muhammad Fawait melanjutkan kegiatan dengan menyapa para siswa yang sedang menikmati minum susu bersama, kemudian mengecek proses pemeriksaan kebuntingan dan vaksinasi pada sapi milik peternak dari berbagai kabupaten/kota.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah memaparkan perkembangan sektor peternakan nasional, termasuk upaya menuju swasembada daging dalam empat tahun ke depan.
“Empat tahun ke depan kita sudah bisa swasembada susu karena sapi perah sudah masuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Hari ini kita masih impor susu 78 persen. Tahun depan ada rencana impor sapi betina bunting sekitar 200 ribu ekor. Ini semua harus dilaksanakan terukur dan terdistribusi dengan baik,” jelasnya.
Luar biasa hari ini kita masih import 58% dari kebutuhan daging kita, tapi karena sapi potong di Jawa Timur ini populasinya tertinggi ada 3,11 juta ekor. Maka ketika ada catatan proses untuk aktivasi erport Doho menjadi titik di turunkanya import daging kerbau dari India, “Saya minta tolong di coret itu.
“Kalau pemerintah mau impor daging, jangan pernah diturunkan di Jawa Timur. Kita sudah surplus daging, Jika diturunkan di sini, itu bisa mengganggu produktivitas peternak sapi potong kita,” tegas Gubernur.
Dalam kesempatan itu, Khofifah turut mengapresiasi sinergi lintas instansi, perguruan tinggi, asosiasi profesi, “Gerakan bersama inseminasi buatan, pemeriksaan kebuntingan, dan vaksinasi.
Khofifah Terima kasih kepada seluruh perguruan tinggi seperti FKH Unair, UB, Unisma, Poltek Malang, Poltek Jember, serta semua asosiasi dan praktisi dokter hewan dan peternakan,” ujar Khofifah.
Ia mengingatkan bahwa sejarah keberhasilan Jawa Timur dalam menangani penyakit hewan seperti ketika 3 tahun yang lalu terjadi PMK. Bukti pentingnya sinergi mengundang kembali para pakar dan guru besar di bidang kedokteran hewan untuk bersama-sama melakukan mitigasi secara komprehensif.
“Jawa Timur sudah bisa bertahan tidak impor daging maka saudara kita di provinsi lain, kalau mereka bisa menyiapkan swasembada pangan didalamnya termasuk menghitung kebutuhan daging di masing-masing provinsi,” tungkasnya.
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait menyampaikan bahwa mayoritas masyarakat Jember adalah petani dan peternak. Ia juga mengungkapkan rencana pengembangan desa tematik sapi, kambing, dan domba pada 2026.
“Mudah-mudahan Ibu Gubernur terus memperhatikan Jember. Selama ini sudah banyak sekali perhatian yang beliau berikan kepada kami,” tutur Fawait.
Ia menegaskan komitmen Jember untuk mendukung penuh program pembangunan provinsi Jawa Timur dan nasional.
“Jember siap mensukseskan apapun. Saya yakin Indonesia bisa mencapai target Indonesia Emas, dan Jawa Timur akan menjadi penyumbang besar di sektor pertanian dan pangan,” pungkasnya.














