Banjarnegara, LENSANUSANTARA.CO.ID – Beberapa masyarakat Desa Karangjati, Kecamatan susukan, Banjarnegara yang terdiri dari laki-laki dan perempuan mengeluh, lantaran tidak diterima jadi karyawan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang notabene memiliki radius sangat dekat dengan gedung penyedia Makan Bergizi Gratis tersebut.
Menurut pengakuan Fendy Cahyo Saputro salah satu pelamar, SPPG yang saat ini belum mulai beroperasi itu, bersama beberapa warga lainnya yang tempat tinggalnya sangat dekat dengan gedung penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) itu merasa sangat kecewa karena tidak diterima menjadi karyawan SPPG.
”Malah dari Desa yang diterima, katanya SPPG karyawannya harus mementingkan warga sekitar dulu, malah warga asli banyak yang tidak diterima, malahan dia juga rumahnya sebelahan dengan SPPG juga tidak diterima, dan yang diterima itu di watshap secara pribadi tapi yang tidak diterima tidak ada kelanjutannya, kecewa saya disitu,” jelas Fendy, Senin, (1/12/2025).
Tidak hanya Fendy yang merasa kecewa, Alvin (23) yang rumahnya berjarak hanya sekitar 6 sampai 7 meter meter dari gedung SPPG, juga mengungkapkan kekesalannya, karena lamarannya ditolak, padahal dirinya lulusan SMK.
”Pertama kali dibuka saya langsung melamar, padahal rumah saya dekat banget dengan SPPG, katanya kan warga sekitar dulu di utamakan dan syaa itu masih satu RT dengan lokasi SPPG, tapi kenyatannya tidak sesuai, kecewa saya dulu pernah di janjikan akan dikabari secepatnya, tapi sampai sekarang tidak ada, teman saya yang lulusan Sarjana juga tidak diterima, padahal dia pelamar tunggal mau melamar bagian pendampingan, makanya ini nanti saya sama warga lainnya yang tidak terima akan protes,” jengkel Alvin.
Beda dengan Alvin dan Fendy, warga lainnya bernama Warsini 43) juga geram dengan perekrutan di SPPG Desa Karangjati dibawah naungan Yayasan Tradha Rajasa Nagara Kabupaten Kebumen, yang juga menurut informasi milik suami Bupati Kebumen tersebut. Dirinya sejak awal sudah niat melamar bagian racik-racik sayur, namun masih nasib tidak memihaknya dan menganggap adanya dugaan permainan dalam perekrutan karyawan.
” Saya nglamar bagian racik-racik, malah yang diterima itu lain Desa, seperti Derik, Berta, kalau ngomong masalah umur, yang diterima itu ada diatas saya umurnya, bilang dulu janjinya saat dibangun mementingkan lingkungan, kalau ini namanya tidak pas dengan janjinya, malah yang diterima sudah di buatkan group baru, kalau tidak adil saya akan melakukan aksi sama warga lainnya yang tidak di terima, percuma ada SPPG tapi warga sekitar tidak bisa kerja, malah mementingkan warga Desa lain,” ungkap Warsini dengan nada jengkel.
Masih kata Warsini,”rencana launching SPPG akak dilaksanakan Senin depan, tapi jadi tidaknya tanya ke pihak SPPG nya,” tambah Warsini.
Adanya permasalahan tersebut, melalui Watshap, Kepala SPPG Desa Karangjati Ilham saat dikonfirmasi melempar ke Kepala Regional Jawa Tengah.
”Monggo pak koordinasi ke koordinator regional Jawa Tengah,” singkat Ilham.
Padahal sesuai Presiden Prabowo melalui
Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan, bahwa setiap unit dapur Program MBG wajib memberdayakan minimal 30 persen tenaga kerja dari kalangan masyarakat prasejahtera, khususnya kelompok miskin dan miskin ekstrem (desil 1 dan 2).
Dengan pembagian, dari total 47 pekerja di setiap SPPG, setidaknya 14 orang harus berasal dari keluarga miskin. (Gunawan).
Beranda
Berita
Tidak Diterima Jadi Karyawan, Warga Sekitar SPPG Desa Karangjati Banjarnegara Akan Lakukan Aksi
Tidak Diterima Jadi Karyawan, Warga Sekitar SPPG Desa Karangjati Banjarnegara Akan Lakukan Aksi
Redaktur3 min baca

Beberapa masyarakat Desa Karangjati, Kecamatan susukan, Banjarnegara yang terdiri dari laki-laki dan perempuan mengeluh, lantaran tidak diterima jadi karyawan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)












