Rembang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Proses pembuangan limbah pabrik ikan di Indo Seafood, Desa Banyudono, Kaliori, Rembang, Jawa Tengah yang sudah standar dan biasanya melibatkan beberapa tahap. H. Suyoto mengajak beberapa wartawan, keliling untuk melihat sistem pembuangan air limbah di PT Indo Seafood. Sabtu (6/12/2025)
Proses pembuangan air limbah PT Indo Seafood melibatkan beberapa tahap, yaitu:
1.Pengumpulan Air Limbah, Air limbah dari proses produksi dikumpulkan dan dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
- Pengolahan Awal, Air limbah diolah dengan cara mekanis untuk menghilangkan bahan-bahan padat dan minyak.
- Pengolahan Biologis, Air limbah diolah dengan menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan bahan-bahan organik.
- Pengolahan Kimia, Air limbah diolah dengan menggunakan bahan-bahan kimia untuk menghilangkan kandungan logam berat dan bahan-bahan berbahaya lainnya.
- Pengendapan, Air limbah yang telah diolah diendapkan untuk memisahkan cairan dan padatan.
- Pembuangan, Cairan yang telah diolah dibuang ke laut setelah memenuhi standar kualitas air limbah yang ditetapkan oleh pemerintah.
Salah seorang wartawan, Ezra meminta kepada security untuk diambilkan sebotol air yang sudah diproses penyaringan akhir, ia memegang botol yang sudah diisi air dari limbah tersebut, kemudian air itu dicium. Namun, ia mengatakan airnya tidak bau dan warnanya sudah jernih.
PT Indo Seafood telah berencana melakukan renovasi IPAL untuk meningkatkan kualitas pengolahan air limbah dan memenuhi standar lingkungan yang berlaku. “Rencananya IPAL yang akan dibangun dengan menggunakan 7 tangki yang berkapasitas Tinggi 2 meter, Panjang 12 meter, dan diameter 2 x 3 meter.
Dari pantauan LensaNusantara di lokasi pembangunannya sendiri sudah dimulai, tepatnya di halaman belakang Pabrik, bulan ini (Desember red) baru pemadatan tanah, Insyaallah akhir Februari jika tidak ada halangan sudah selesai,” terang H. Suyoto kepada wartawan di lokasi pabrik PT Indo Seafood.
Namun, perlu diingat bahwa proses pembuangan limbah pabrik ikan yang sudah standar dapat berbeda-beda tergantung pada jenis ikan, proses produksi, dan regulasi lingkungan yang berlaku.














