NAGEKEO, LENSANUSANTARA.CO.ID,- Keluarga Almarhum Prada Lucky Namo melalui Tim Kuasa Hukumnya, Rikha Permatasari dan Cosmas Jo Oko, menyampaikan keprihatinan mendalam atas pernyataan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) yang menyarankan agar pihak keluarga menempuh langkah banding terkait perkara pidana yang menewaskan Alm. Prada Lucky Namo.
Pernyataan KASAD tersebut dinilai tidak tepat, tidak empatik, dan menunjukkan ketidakhadiran negara dalam memberikan perlindungan moral dan dukungan penuh kepada keluarga korban.
“Bagaimana mungkin keluarga disarankan untuk ‘banding’ sementara putusan pengadilan pun belum ada?” kata Tim Kuasa Hukum dalam pernyataan resminya yang di terimah media ini pada Selasa 09/12/2025.
Saat ini, proses persidangan masih berada pada agenda pembacaan tuntutan, yang dijadwalkan pada Rabu, 10 Desember 2025, dan Kamis, 11 Desember 2025.
Tim Kuasa Hukum menilai pernyataan KASAD menunjukkan ketidaktahuan terhadap proses hukum yang sedang berjalan, ketidakseriusan dalam mengawal kasus ini, atau upaya cuci tangan disertai pengabaian terhadap penderitaan keluarga korban.
“KASAD semestinya hadir sebagai pemimpin yang memberikan dukungan, bukan menghindar dari tanggung jawab moral,” tegas Tim Kuasa Hukum.
Keluarga korban hanya meminta satu hal: keadilan. Mereka tidak meminta perlakuan istimewa, tetapi proses sidang yang adil dan transparan.
Tim Kuasa Hukum meminta KASAD menarik pernyataannya dan menunjukkan empati serta tanggung jawab moral. Mereka akan terus mengawal proses ini sampai keadilan ditegakkan.
“Kami memastikan kepada publik bahwa tidak ada kekuatan apa pun yang akan menghentikan perjuangan keluarga Alm. Prada Lucky Namo. Kami akan tetap hadir, mendampingi, mengawasi, dan memastikan keadilan tidak boleh ditunda dan diputarbalikkan,” tutup Tim Kuasa Hukum.
