Pemerintahan

Bupati Jember Minta Seluruh Puskesmas Berikan Pelayanan Optimal

1934
×

Bupati Jember Minta Seluruh Puskesmas Berikan Pelayanan Optimal

Sebarkan artikel ini
Bupati Jember Gus Fawait Tujuan Puskemas Tempurejo di Bunga Desaku, Minggu (14/12/2025).(Foto: Badri/ Lensa Nusantara)

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kecamatan Tempurejo menjadi lokasi Bunga Desaku ke-8 (Bupati Ngantor di Desa) hari kedua Bupati Jember Muhammad Fawait melakukan kunjungan kerja ke UPTD Puskesmas Tempurejo, Minggu (14/12/2025).

Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka evaluasi pelayanan kesehatan serta upaya menekan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan stunting di Kabupaten Jember.

Example 300x600

Gus Fawait mengakui masih tingginya AKI, AKB, dan stunting. Menurutnya, persoalan tersebut bukan semata kesalahan satu pihak, melainkan menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen, khususnya jajaran tenaga kesehatan.

BACA JUGA :
Program Insentif Guru Ngaji dan Non Muslim, Bupati Jember Raih Penghargaan Nasional

“Dengan telah diterapkannya Universal Health Coverage (UHC), seharusnya persoalan akses layanan kesehatan dapat teratasi,” ujarnya.

Namun jika angka kematian ibu dan bayi belum menunjukkan penurunan signifikan, maka perlu dilakukan evaluasi menyeluruh untuk mencari titik permasalahan.

Gus Fawait meminta agar seluruh puskesmas memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Agar tidak ada penolakan pasien, serta mengingatkan pentingnya sikap ramah petugas, kualitas pelayanan, dan kebersihan fasilitas kesehatan. Kebersihan puskesmas, menurutnya, harus dilakukan secara rutin minimal tiga kali sehari.

BACA JUGA :
Terbit Dua Surat Kepemilikan Tanah, Kakak Beradik di Jember Bersengketa

”Selain itu, ia menilai bahwa meningkatnya kunjungan pasien BPJS Mandiri ke puskesmas merupakan indikator prestasi pelayanan, sementara kunjungan pasien BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) sudah menjadi hal yang wajar,” menurutnya.

Gus Fawait menambahkan, bahwa pendapatan puskesmas mengalami peningkatan signifikan setelah penerapan UHC. Kapitasi yang sebelumnya sebesar Rp182 juta kini meningkat menjadi Rp257 juta.

“Dengan kondisi tersebut, ia mendorong puskesmas agar semakin mandiri dan mampu meningkatkan kualitas sarana serta prasarana, khususnya ruang perawatan pasien. Ruang pasien harus lebih baik dan nyaman. Ruang kepala atau manajemen tidak boleh lebih bagus dari ruang pasien,” tegasnya.

BACA JUGA :
Program Gus’e Menyapa Kian Diminati, Bupati Jember Komitmen Penuhi Kebutuhan Petani

Terkait isu warna cat bangunan puskesmas, Bupati menegaskan bahwa hal tersebut bukan instruksinya dan sepenuhnya menjadi pilihan masing-masing pengelola.

“Pemerintah Kabupaten Jember tahun 2026 telah menyiapkan program khusus penurunan AKI dan AKB dengan melibatkan sekitar 1.200 tenaga kesehatan,” tungkasnya.