Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Jember bersama Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) melaksanakan serah terima 100 unit bantuan becak listrik dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto kepada tukang becak di Kabupaten Jember. Acara tersebut digelar di Pendopo Wahyawibawagraha, Minggu (14/12/2025).
Wakil Ketua Umum Gerakan Solidaritas Nasional, Nanik Sudarwati Deyang, menjelaskan bahwa penyaluran tahap awal ini diprioritaskan bagi tukang becak lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun. Menurutnya, jumlah becak listrik yang masih terbatas serta proses produksi yang belum maksimal menjadi alasan penyaluran dilakukan secara bertahap.
“Untuk tahap awal di Jember ini ada 100 unit dan yang kami utamakan adalah para lansia. Ke depan, penyaluran akan terus berlanjut dan dibagi merata di seluruh Jawa. Saat ini di pabrik masih tersedia sekitar 5.000 unit dan akan terus diproduksi,” ujar Nanik.
Ia menambahkan, bantuan ini merupakan wujud kepedulian Presiden Prabowo agar para tukang becak yang sudah sepuh tidak lagi harus mengayuh becak secara manual. Targetnya, secara bertahap lebih dari 900 unit akan disalurkan dan program ini diharapkan bisa berlanjut setiap tahun.
Terkait perawatan, Nanik menyampaikan bahwa becak listrik tersebut dilengkapi garansi selama satu tahun dari PT Pindad. Setelah masa garansi berakhir, perbaikan akan diupayakan dengan penyediaan suku cadang yang mudah diperoleh serta dukungan dari berbagai pihak, termasuk melalui dana CSR di daerah.
“Ini murni bentuk kepedulian kemanusiaan. Presiden Prabowo sangat tersentuh melihat para tukang becak lansia masih harus bekerja keras. Karena itu bantuan meringankan beban kerja mereka,” tegasnya.
Ia juga menegaskan agar bantuan becak listrik tersebut tidak diperjualbelikan. “Kami titip kepada Bupati dan aparat penegak hukum, becak listrik ini tidak boleh diperjualbelikan. Kalau di jualbelikan kalian mau di penjara. Ini adalah bentuk cinta Presiden Prabowo kepada tukang becak. Jika dijual, berarti tidak menghargai bantuan dan kepedulian tersebut,” tegasnya.
Selain itu, Nanik berharap adanya regulasi terkait jalur operasional becak listrik. Ia menilai becak listrik memiliki peluang besar untuk meningkatkan pendapatan tukang becak, bahkan bisa meningkat hingga dua kali lipat. Beberapa daerah seperti Cirebon, Probolinggo, Purbalingga, dan Blitar telah mengembangkan becak sebagai sarana wisata. Ia pun berpesan agar penerima bantuan di Jember diperbolehkan mangkal di sekitar hotel dan kawasan strategis.
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas bantuan tersebut. Ia menegaskan bahwa bantuan becak listrik ini berasal dari dana pribadi Presiden, bukan dari APBN.
“Komitmen pemerintah daerah untuk mendukung keberlanjutan program tersebut. Pemkab Jember, lanjutnya, akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk menyediakan titik-titik pengisian daya listrik, termasuk di halte-halte bus, agar para penerima bantuan yang mayoritas lansia tidak kesulitan melakukan pengisian daya.
Becak listrik ada garansinya selama setahun, semangat presiden selalu di tanamkan kepada kadernya, kemiskinan ekstrem seluruh Indonesia termasuk di Jember dalam hal ini bisa kita atasi.
“Kami akan siapkan fasilitas pengecasan dan solusi jika terjadi kerusakan, sehingga para tukang becak tidak harus jauh-jauh untuk mengecas,” pungkasnya.
Salah satu penerima bantuan, Muhammad Hasim (63), warga Kelurahan Jember Lor, mengaku sangat bersyukur atas bantuan becak listrik tersebut. Ia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto karena bantuan ini dinilai sangat bermanfaat bagi dirinya dan keluarga.
“Saya sudah bekerja sebagai tukang becak selama 25 tahun. Penghasilan kami menurun, paling banyak hanya Rp20 ribu sampai Rp30 ribu per hari, itu pun biasanya mangkal pada malam hari di Pasar Tanjung. Dengan becak listrik ini, saya berharap penghasilan bisa bertambah,” tuturnya dengan haru














