Berita

PT Indo Seafood Rembang Enggan Dibilang Biang Limbah di Desa Banyudono

1685
×

PT Indo Seafood Rembang Enggan Dibilang Biang Limbah di Desa Banyudono

Sebarkan artikel ini
H.Suyoto penanggung jawab PT Indo Seafood di Rembang..

Rembang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Perusahaan pengolahan hasil laut PT Indo Seafood di Desa Banyudono, Kecamatan Kaliori, Rembang menegaskan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan sekaligus membeberkan fakta mengenai kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar yang selama ini jarang terpublikasi.

Berbagai tudingan miring yang menerpa PT Indo Seafood, belakangan ini, membuat ketidaknyamanan dan menganggu kinerja di perusahan tersebut,

Example 300x600

Salah satu penanggung jawab PT Indo Seafood di Rembang H. Suyoto kepada LensaNusantara menyatakan bahwa seluruh administrasi perizinan perusahaan telah terpenuhi.

Bahkan saat ini, perusahaan hanya tinggal menunggu satu proses final dari Kementerian Kelautan terkait izin penggunaan air laut.

Menanggapi keraguan warga soal fasilitas pengelolaan limbah, Suyoto menegaskan bahwa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) fisik sudah tersedia dan beroperasi.

Ia bahkan mengundang media untuk melihat langsung fasilitas tersebut.

BACA JUGA :
Ribuan Orang Antusias Hadiri Pengajian Akbar oleh Gus Iqdam di Rembang

“Fisik IPAL sudah ada semua. Kami sangat terbuka, silakan kalau mau diekspos gambarnya. Bahkan, sebagai bentuk keseriusan kami, pada pertengahan Januari mendatang kami akan mendatangkan alat tambahan untuk lebih mengoptimalkan pengolahan limbah. Kami sadar kesempurnaan itu bertahap, dan kami terus berinvestasi di situ,” tegasnya saat ditemui LensaNusantara di PT Indo Seafood. Jumat (19/12/2025)

Selama ini terangnya, PT Indo Seafood sering kali menjadi sasaran utama keluhan warga terkait bau menyengat.

Namun, pihak perusahaan meluruskan bahwa kawasan industri di sepanjang Banyudono dihuni oleh banyak perusahaan lain, bukan hanya mereka (PT Indo Seafood)

“Di jalur ini ada banyak pemain (Pabrik ikan); ada Sinar Mutiara Abadi, Surimi, SSI, pabrik rajungan, hingga pabrik es. Sangat tidak adil jika semua beban lingkungan dialamatkan hanya kepada Indo Seafood, padahal kami adalah salah satu yang paling siap dengan sistem IPAL,” ujarnya.

BACA JUGA :
Bantuan dari Presiden Prabowo 100 Unit Becak Listrik di Rembang Dibagikan

Ia juga menepis kabar burung mengenai limbah perusahaan yang menyebabkan kematian ikan bandeng di tambak warga.

Menurutnya, secara teknis alur limbah perusahaan menuju ke laut, sedangkan tambak warga berada di sisi yang berlawanan (selatan jalan), sehingga kecil kemungkinan terjadi kontaminasi silang.

Pabrik Berikan Banyak Kontribusi untuk Warga Desa Banyudono

Suyoto menambahkan dibalik polemik yang ada, PT Indo Seafood merupakan penyokong ekonomi besar bagi warga lokal.

Saat ini, perusahaan mempekerjakan sekitar 600 hingga 700 karyawan yang terbagi dalam tiga shif kerja.

Tak hanya soal lapangan kerja, Suyoto membeberkan rincian kontribusi sosial (CSR) yang dilakukan secara rutin.

Seperti penyaluran rutin beras 10 kg setiap bulan bagi warga sekitar dan santunan khusus bagi puluhan janda di wilayah terdampak. Kemudian pembangunan ibadah.

BACA JUGA :
Pantai Karang Jahe Beach, Jadi Sumber Mata Pendapatan Para Pedagang

“Kontribusi dalam pembangunan masjid desa, di mana perusahaan menggelontorkan dana sekitar Rp600 juta dari total kebutuhan Rp800 juta. Tak hanya itu di sektor pendidikan Agama, Pembelian lahan beserta pengurusan sertifikat tanah untuk gedung TPQ (Tempat Pendidikan Al-Quran) yang kini asetnya telah diserahkan sepenuhnya kepada pihak desa,” tandasnya.

Selain soal sosial Suyoto juga menyebutkan perusahaannya juga berkontribusi pembangunan dan perbaikan jalan desa sebagai akses utama masyarakat.

“Pihak perusahaan berharap masyarakat dan media dapat melihat permasalahan secara lebih objektif dan tidak mudah termakan informasi yang tidak valid.

“Kami adalah orang lokal yang mengutamakan kearifan lokal. Kami ingin perusahaan ini maju, tapi masyarakat juga harus merasakan manfaatnya. Kami tidak menutup diri dari masukan, namun tolong sampaikan fakta yang benar dan berimbang,” tutupnya.