Dumai, LENSANUSANTARA.CO.ID – Selasa, 02 Mei 2023 lalu, saat itu waktu sudah mulai senja dan matahari yang menyinari bumi ibu pertiwi dengan kehangatan serta ketenangan tampak berangsur redup. Namun, di pelosok kota Dumai, Provinsi Riau, tepatnya di Kelurahan Tanjung Palas, Kecamatan Dumai Timur, tampak aktivitas masyarakat bersama sejumlah perwira PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) disebuah hamparan lahan gambut sibuk memanen buah Sorgum.
Hari itu merupakan catatan sejarah baru bagi PT KPI RU Dumai bersama kelompok masyarakat Alam Tani binaan dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau yang dikenal juga sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) subholding BUMN tersebut.
Mereka berhasil melakukan panen perdana sebanyak 2 ton biji sorgum yang telah ditanam sejak Desember 2022 silam diatas lahan gambut seluas 2 hektare bekas dari karhutla, dimana sebagian hasil panen sudah ditunggu oleh pengolah, sedangkan sisanya akan diproduksi secara mandiri.
Berbagai inovasi program TJSL PT KPI Dumai bersama masyarakat Alam Tani berhasil meracik macam-macam produk dari biji dan tanaman sorgum, yang justru pertama hadir di Kota Dumai.
Tanaman Sorgum dipercaya kaya akan manfaat baik secara kesehatan maupun pemanfaatan. Oleh Poktan Alam Tani bijinya diolah menjadi berbagai produk pangan pengganti nasi, tepung dan industri lainnya.
Sorgum merupakan tanaman serbaguna yang dapat digunakan sebagai pengganti sumber pangan karena berada pada urutan ke-5 setelah gandum, jagung, padi, dan kedelai.
Sementara, batang serta daun tanaman Sorgum dapat dimanfaatkan untuk pangan ternak karena selain mengandung nutrisi, juga mengandung gula dan bioetanol, sehingga sangat baik bagi hewan ternak seperti sapi dan kambing.
Sadar akan memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, PT KPI memberikan perhatian lebih kepada asyarakat untuk menggelar pelatihan dan pembekalan agar dapat mengolah tanaman Sorgum secara keseluruhan baik biji, batang hingga limbah agar bernilai ekonomis.
Rudi, sebagai tokoh lokal dari Kelompok Alam Tani, menyampaikan harapannya untuk mengembangkan potensi sorgum lebih luas di Kota Dumai.
Menurutnya, Budidaya sorgum ini memiliki potensi besar menjadi alternatif pangan sehari-hari dan pakan ternak, yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi petani dan peternak.
“Saya yakin sekali, melalui pertanian Sorgum ini bisa dikembangkan lebih lagi dan mendapatkan manfaat yang luar biasa,” ucapnya.
Keinginan Rudi mendpat sambutan baik dari PT KPI unit Dumai. Bekerja sama dengan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Riau, mereka melatih Kelompok Masyarakat (Pokmas) Alam Tani untuk belajar bagaimana caranya limbah tanaman Sorgum dapat bernilai ekonomis.
Limbah yang dimaksud terdiri dari batang dan daun sorgum yang dipangkas dalam proses panen agar tunas baru dapat tumbuh untuk dipanen tiga bulan kemudian. Limbah ini dicacah dan dicampur dengan bahan-bahan lainnya lalu difermentasikan selama 14-21 hari. Hasil dari fermentasi inilah nantinya akan digunakan sebagai pakan ternak.
Program ini mendorong pertanian terintegrasi dengan memanfaatkan limbah pertanian yang bernilai ekonomis atau zero waste. Melalui inovasi ini, para petani dapat memangkas biaya operasional untuk pembelian pakan ternak. Selain itu, ternak tersebut juga mendapatkan nutrisi yang lebih kompleks.
Pemanfaatan Sorgum juga telah dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk Biskuit dan Brownies. Untuk hal ini, PT KPI unit Dumai bekerjasama dengan Pos Yandu dari kelompok Sehati.
Produk makanan ini justru berhasil untuk menurunkan angka anak stunting khususnya yang berada di Kawasan operasional kilang Pertamina.
Rasa manis dan tekstur khas berbeda yang dihasilkan dari Sorgum diolah menjadi tepung. Tak hanya menggunakan tepung Sorgum, biskuit dan brownies karya kelompok Sehati tersebut juga terbuat dari bahan-bahan yang lebih sehat, seperti gula aren, kacang hijau, dan tepung sagu.
Sehingga sangat bermanfaat bagi anak-anak yang mengkonsumsinya. Hal inilah yang dimanfaatkan PT KPI dalam memberikan gizi kepada anak penderita stunting secara gratis.
Dari inovasi pertanian Sorgum, PT KPI telah berhasil memberikan berbagai manfaat kepada masyarakat dan bumi pertiwi. Hal itu wujud komitmen perusahaan pegolah minyak milik negara ini dalam melestarikan lingkungan melalui pemberdayaan masyarakat.
Disamping itu, melalui budidaya pertanian, subholding BUMN yang beroperasi di pesisir laut sumatera Provinsi Riau ini juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan yang digadang-gadang pemerintah Indonesia untuk menuju Indonesia emas pada 2045. Serta mempersiapkan para generasi Indonesia yang berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi.
Sebagaimana diungkapkan Area Manager Communication, Relations & CSR RU Dumai, Agustiawan, bahwa program ini diwujudkan dalam rangka mendukung program Pemerintah terkait Substitusi dan Diversifikasi dalam Penguatan Ketahanan Pangan.
“Untuk itu kami dari PT KPI RU Dumai telah mengembangkan program pertanian Sorgum di Kelurahan Tanjung Palas. Hal ini sesuai dengan komitmen Perusahaan dalam penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) dan sejalan dengan SDG’s poin 2 yang perlu dicapai yaitu Tanpa Kelaparan,” ungkapnya.
Pemanfaatan lahan gambut sebagai hamparan tanaman dan budidaya Sorgum, PT KPI telah membuktikan komitmen penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG) dan sejalan dengan SDG’s.
Hal yang diimplementasikan secara serentak melalui pertanian kali ini yaitu guna memaksimalkan potensi lahan gambut, agar menciptakan antisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu juga, terwujudnya peningkatan kesejahteraan petani lahan gambut, serta menambah edukasi masyarakat terkait pentingnya ekosistem gambut.**