Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Hari pertama Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) yang diselenggarakan oleh Program Studi S1 Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Jember, mahasiswa baru disuguhi kegiatan bedah buku inspiratif bertajuk Filosofi Teras karya Henry Manampiring (Sabtu, 2/11/2024). Acara ini dihadiri oleh Mohammad Hairul, M.Pd., seorang pegiat literasi nasional yang juga gemar membaca buku-buku filsafat dan self-help. Kehadiran Mohammad Hairul sebagai pemateri memberikan nuansa berbeda bagi kegiatan OMB tahun ini, mengingat pentingnya literasi dan pengelolaan emosi dalam perjalanan akademik yang akan dijalani para mahasiswa baru.
Dalam sesi pemantik diskusi, Mohammad Hairul mengulas latar belakang penulisan buku Filosofi Teras yang didasarkan pada ajaran Stoisisme, sebuah filsafat Yunani kuno yang menekankan pengendalian diri dan penerimaan. Ia menjelaskan bahwa Stoisisme mengajarkan untuk fokus pada hal-hal yang dapat dikendalikan, dan menerima dengan ikhlas apa yang berada di luar kendali kita. Bagi mahasiswa baru, pemahaman ini dianggap penting, terutama dalam menghadapi tekanan akademik dan adaptasi dengan lingkungan baru di dunia perkuliahan.
Selama sesi diskusi, Mohammad Hairul mendorong mahasiswa untuk mengaitkan prinsip-prinsip Stoisisme dalam buku tersebut dengan tantangan kehidupan sehari-hari. Misalnya, ia menjelaskan cara Stoisisme dapat membantu menghadapi stres dalam belajar dan tekanan dari ekspektasi orang tua. Menurutnya, filosofi ini sangat relevan bagi mahasiswa baru yang sering kali merasa terbebani dengan berbagai tugas akademik, dan akan membantu mereka mengembangkan pola pikir yang lebih positif dan tahan banting.
Pada bagian selanjutnya, Mohammad Hairul mengajak peserta untuk melakukan refleksi terhadap situasi yang mereka hadapi saat ini. Ia memberikan contoh aplikasi Stoisisme dengan cara menulis catatan harian sebagai bentuk introspeksi diri. Menurutnya, kebiasaan menulis dan merenungkan pengalaman sehari-hari adalah salah satu cara efektif untuk mengelola emosi. Dengan begitu, mahasiswa dapat lebih siap secara mental dan emosional dalam menghadapi perjalanan akademik di FKIP Universitas Jember.
Sesi tanya jawab berlangsung dengan antusias. Salah satu mahasiswa bertanya bagaimana cara Stoisisme bisa diterapkan dalam menghadapi konflik dengan teman sebaya atau tekanan dari dosen. Mohammad Hairul menjawab bahwa Stoisisme mengajarkan untuk memisahkan antara opini orang lain dengan reaksi diri sendiri. Dengan mengendalikan emosi, seseorang dapat merespons situasi dengan bijaksana tanpa dipengaruhi faktor eksternal. Jawaban tersebut membuka wawasan baru bagi para peserta mengenai pentingnya mengendalikan respons pribadi terhadap tekanan sosial.
Tak hanya berdiskusi, Mohammad Hairul juga berbagi pengalamannya dalam membaca berbagai literatur filsafat dan self-help. Ia menekankan bahwa kebiasaan membaca buku-buku tersebut dapat membentuk karakter yang kuat dan positif. Ia mengajak mahasiswa untuk membudayakan membaca sebagai salah satu cara untuk menambah wawasan dan memperkuat mentalitas. Baginya, literasi adalah kunci untuk membuka pandangan hidup yang lebih luas, terutama di era modern yang penuh tantangan.
Acara bedah buku ini berhasil memberikan inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa baru PGSD FKIP Universitas Jember. Banyak dari mereka yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang Stoisisme dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman akan Stoisisme, diharapkan mahasiswa PGSD tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki ketangguhan mental dan jiwa yang bijaksana, siap menjadi calon pendidik yang mampu menghadapi tantangan pendidikan di masa depan.