Pemerintahan

Peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih oleh Presiden Prabowo, Bupati Malang Saksikan Secara Daring dari Randugading

44
×

Peluncuran 80.000 Koperasi Desa Merah Putih oleh Presiden Prabowo, Bupati Malang Saksikan Secara Daring dari Randugading

Sebarkan artikel ini
Penyerahan simbolis traktor roda dua kepada perwakilan petani Desa Randugading oleh Bupati Malang


Malang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Pemerintah Republik Indonesia resmi meluncurkan program nasional 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih, Senin pagi (21/7). Peluncuran yang dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, ini menjadi tonggak penting dalam penguatan ekonomi kerakyatan berbasis desa.


Acara tersebut disambut antusias oleh seluruh daerah di Indonesia, termasuk Kabupaten Malang, yang turut menyaksikan peluncuran secara daring. Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, MM, bersama Forkopimda, mengikuti prosesi peluncuran nasional ini dari Desa Randugading, Kecamatan Tajinan, yang juga menjadi salah satu lokasi percontohan koperasi desa di wilayah Malang Raya.

Example 300x600

Hadirkan Tokoh Nasional, Tunjukkan Komitmen Pemerintah Peluncuran Kopdeskel Merah Putih ini bukan sekadar seremonial. Hadirnya tokoh-tokoh nasional menunjukkan keseriusan pemerintah pusat dalam membangun ekonomi dari akar rumput.

Turut hadir di Klaten, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Desa PDTT Yandri Susanto, Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi, Mendagri Tito Karnavian, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Ketua MPR RI Bambang Wuryanto, Wakil Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamuddin, serta beberapa Ketua Komisi DPR RI.

BACA JUGA :
Syarat Prioritas untuk Menjadi Anggota Koperasi Merah Putih

Kehadiran para pejabat tinggi negara tersebut menjadi simbol kuat bahwa koperasi akan kembali menjadi tulang punggung ekonomi nasional, sesuai semangat pasal 33 UUD 1945.

Dalam pidatonya yang penuh semangat, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa koperasi adalah alat perjuangan ekonomi rakyat kecil. Ia menggambarkan koperasi layaknya seikat lid,.

“Satu lidi lemah, tapi bila dikumpulkan menjadi kekuatan yang tidak mudah dipatahkan.”

Presiden juga menyinggung bagaimana sistem ekonomi kapitalistik seringkali mengabaikan peran koperasi, padahal justru koperasilah yang bisa menjadi solusi atas kesenjangan dan ketimpangan ekonomi.

“Koperasi adalah alat bangsa yang lemah untuk menjadi kuat. Konsepnya gotong royong, kekuatan dari banyak yang bersatu,” tegas Prabowo.

Bupati Malang, H.M. Sanusi menyampaikan apresiasi terhadap peluncuran Kopdeskel Merah Putih. Ia menilai, program ini selaras dengan visi Kabupaten Malang dalam memperkuat ekonomi berbasis potensi lokal.
“Penyaluran hasil pertanian di daerah nantinya bisa didistribusikan melalui Koperasi Desa Merah Putih. Begitu pula distribusi pupuk, gas LPG, dan kebutuhan lainnya ke masyarakat,” ungkap Sanusi.

BACA JUGA :
Dua Kendaraan Mengalami Laka Lantas di Ngantang Malang

Ia juga menambahkan bahwa koperasi desa dapat menjadi jembatan penting antara kebutuhan masyarakat pedesaan dan pasokan dari pusat atau wilayah perkotaan. Efisiensi distribusi akan menciptakan harga yang lebih stabil dan akses yang merata.

Komitmen daerah terhadap penguatan ekonomi desa juga ditunjukkan melalui penyerahan bantuan alat dan mesin pertanian berupa traktor roda dua kepada Kelompok Tani Srigading I Desa Randugading. Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Bupati Sanusi kepada Kepala Desa, sebagai langkah nyata mendukung produktivitas petani lokal.

Program 80.000 Kopdeskel Merah Putih bukan sekadar target angka, tetapi sebuah terobosan besar dalam membangun ekosistem ekonomi berbasis gotong royong dan solidaritas lokal. Melalui koperasi, Petani dan UMKM akan memiliki daya tawar yang lebih tinggi.

BACA JUGA :
Penyampaian Jawaban Bupati Malang atas Pandangan Umum Fraksi-fraksi DRPD Terhadap Empat Ranperda

Melalui kehadiran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, diharapkan distribusi bahan pokok, pupuk, LPG, hingga hasil produksi lokal dapat dipangkas dari rantai pasok yang panjang dan merugikan petani. Koperasi ini menjadi solusi konkret untuk memangkas biaya distribusi, memperpendek jalur pemasaran, dan meningkatkan keuntungan langsung bagi pelaku usaha di desa.

Tak hanya itu, keberadaan koperasi juga membuka peluang terbentuknya jaringan perdagangan dan kemitraan antarwilayah yang kuat dan berkelanjutan. Dana desa pun bisa dimanfaatkan lebih efektif dan tepat sasaran melalui unit koperasi, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih merata dan mandiri.

Dengan diluncurkannya program koperasi desa ini, harapan baru terbit bagi masyarakat di pedesaan. Pemerintah daerah seperti Kabupaten Malang siap mendukung penuh program ini agar benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat.


Melalui sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, koperasi bukan hanya akan menjadi simbol ekonomi rakyat, tetapi juga menjadi motor penggerak Indonesia menuju kemandirian pangan, energi, dan ekonomi.