Advertorial

Bondowoso Jadi Tuan Rumah Pekan QRIS Nasional 2025: Digitalisasi Keuangan Merambah Semua Kalangan

1881
×

Bondowoso Jadi Tuan Rumah Pekan QRIS Nasional 2025: Digitalisasi Keuangan Merambah Semua Kalangan

Sebarkan artikel ini
Bondowoso Jadi Tuan Rumah Pekan QRIS Nasional 2025: Digitalisasi Keuangan Merambah Semua Kalangan
Puncak acara berlangsung di Alun-alun RBA Ki Ronggo Bondowoso, Sabtu (16/8)

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID — Kabupaten Bondowoso mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Pekan QRIS Nasional 2025, sebuah agenda berskala nasional yang digelar serentak di seluruh Indonesia. Puncak acara berlangsung meriah di Alun-alun RBA Ki Ronggo Bondowoso, Sabtu (16/8), dengan menghadirkan berbagai kegiatan yang mendekatkan masyarakat pada transaksi digital.

Mengusung tema “Rayakan Digitalisasi, QRIS-nya Satu, Menangnya Banyak”, kegiatan ini tidak sekadar seremoni, melainkan bagian dari upaya mempercepat transformasi digital di sektor keuangan, khususnya untuk mendorong literasi masyarakat dan pelaku UMKM di daerah.

Example 300x600

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jember, Gunawan, menjelaskan bahwa pemilihan Bondowoso sebagai tuan rumah merupakan bentuk apresiasi. “Bondowoso aktif bersinergi dengan Bank Indonesia dalam mendorong inklusi keuangan digital. Karena itu, wilayah ini dipercaya menggelar Pekan QRIS Nasional 2025,” ujarnya.

BACA JUGA :
Terungkap! TMMD ke-123 Kodim 0822 Bondowoso Jadi Harapan Baru Warga Dua Desa

Momentum ini sekaligus menegaskan posisi Bondowoso sebagai daerah yang mampu beradaptasi dengan perkembangan digital, meski identik sebagai kabupaten agraris.

Puncak acara dihadiri Bupati Bondowoso, H. Abd. Hamid Wahid, M.Ag., jajaran Forkopimda, pimpinan BI Jember, perwakilan BUMN dan perbankan, serta akademisi dari sejumlah perguruan tinggi.

Dalam sambutannya, Bupati Bondowoso menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengakselerasi ekonomi digital. “Dengan sinergi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso, kita ciptakan semangat digitalisasi ekonomi demi mewujudkan Indonesia yang maju,” tuturnya.

Sebagai penghargaan atas partisipasi masyarakat, ia menyerahkan apresiasi kepada pelaku UMKM dengan jumlah transaksi QRIS terbanyak.

Sejak 11 hingga 15 Agustus, kegiatan edukasi digelar di berbagai lokasi. Pelajar SMA mendapat pelatihan penggunaan QRIS, pelaku UMKM dan wisata mengikuti sosialisasi, masyarakat desa diberi pemahaman praktis, hingga kasir minimarket modern seperti SRC dan Alfamart turut dilibatkan.

BACA JUGA :
KKN IAI At Taqwa Bondowoso Usai, Posko 7 Desa Jambewungu Wringin Raih 2 Kategori Posko Terbaik

Bazar UMKM menjadi daya tarik utama, karena pengunjung dapat langsung bertransaksi menggunakan QRIS. Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi bukan konsep abstrak, tetapi bisa diaplikasikan dalam aktivitas sehari-hari.

Bagi pelaku UMKM Bondowoso, kegiatan ini memberi ruang belajar sekaligus peluang memperluas pasar. Dengan sistem pembayaran digital, transaksi menjadi lebih cepat, aman, dan mudah dicatat.

Sejumlah pedagang mengaku lebih percaya diri karena mampu melayani konsumen tanpa harus bergantung pada uang tunai. Selain itu, mereka juga melihat peluang untuk menjangkau pembeli dari luar daerah melalui sistem digital yang terintegrasi.

BACA JUGA :
Tingkatkan Produktivitas Dosen, Forum PTKIS Tapal Kuda Gelar Workshop Tata Kelola OJS

Pekan QRIS Nasional 2025 di Bondowoso menjadi bukti bahwa digitalisasi keuangan tidak hanya relevan bagi kota besar. Kabupaten dengan masyarakat mayoritas petani pun bisa menjadi contoh bahwa transformasi digital dapat menyentuh semua lapisan.

Pemerintah daerah melihat momentum ini sebagai bagian dari visi Bondowoso Digital, yakni menjadikan layanan publik, UMKM, hingga masyarakat umum lebih adaptif terhadap teknologi. Dengan QRIS, pembayaran pajak lebih transparan, usaha mikro lebih kompetitif, dan masyarakat lebih mudah mengakses layanan keuangan.

Sejalan dengan tema “QRIS-nya Satu, Menangnya Banyak”, Bondowoso kini telah membuktikan bahwa satu langkah menuju digitalisasi dapat membawa manfaat luas, baik bagi masyarakat, pelaku usaha, maupun pemerintah daerah.(*)