Blitar, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar menggelar kegiatan pelatihan penguatan sumber daya manusia (SDM) bagi karyawan pabrik rokok.
Acara yang didanai melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 ini resmi dibuka pada Senin (19/8/2025) di Pendapa Ageng Hand Asta Sih, Kelurahan Srengat, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar.
Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari ratusan pekerja rokok yang datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Blitar.
Pelatihan akan berlangsung selama dua hari dengan sistem estafet, sehingga mencakup beberapa kecamatan, di antaranya Nglegok, Wlingi, Ngoran, hingga Selopuro.
Kepala Disperindag Kabupaten Blitar, Darmadi, mengatakan pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan semangat kerja para karyawan rokok agar dapat memberikan hasil yang lebih optimal.
“SDM yang kuat akan berdampak langsung pada produktivitas. Kami ingin pekerja pabrik rokok memiliki motivasi baru dan kemampuan yang lebih baik dalam mendukung keberlangsungan industri ini,” ujarnya.
Menurut Darmadi, kegiatan yang dibiayai DBHCHT ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah daerah dalam mengalokasikan dana cukai untuk kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, khususnya pekerja di sektor hasil tembakau.
“Dana cukai tidak hanya untuk pembangunan fisik, tetapi juga harus memberi manfaat nyata bagi pekerja. Melalui pelatihan ini, kami berharap para karyawan mendapat wawasan baru dan bisa bekerja dengan lebih profesional,” tambahnya.
Darmadi juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Blitar memiliki potensi besar dalam pengembangan industri rokok legal. Dengan adanya penguatan SDM, pemerintah berharap kapasitas pabrik yang sudah berizin dapat terus meningkat, sekaligus mengurangi peredaran rokok ilegal di masyarakat.
“Blitar memiliki banyak pekerja yang menggantungkan hidupnya di sektor rokok. Tugas kami adalah memastikan mereka memiliki daya saing dan keterampilan yang memadai, supaya industri ini tetap bisa bertahan dan memberi manfaat ekonomi bagi daerah,” papar Darmadi.
Salah seorang peserta pelatihan, Siti Mariam, karyawan pabrik rokok asal Kecamatan Srengat, mengaku senang bisa mengikuti program ini. Ia menilai pelatihan seperti ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan sekaligus mempererat solidaritas antar pekerja.
“Biasanya kami hanya fokus di pabrik, tapi lewat pelatihan ini ada pengalaman berbeda. Kami belajar bagaimana meningkatkan kinerja sekaligus menjaga semangat kerja. Saya merasa sangat terbantu,” katanya.
Sebagai tindak lanjut, Disperindag juga memastikan kegiatan serupa akan terus dilaksanakan secara bergilir, sehingga seluruh pekerja rokok di berbagai wilayah mendapatkan manfaat yang sama.(arif/ADV/Kominfo)