Bulukumba, LENSANUSANTARA.CO.ID – Forum Guru Sertifikasi Non ASN Kabupaten Bulukumba melaksanakan kegiatan penanaman pohon sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap lingkungan. Aksi tersebut menjadi simbol kontribusi aktif dalam menjaga kelestarian alam sekaligus upaya membangun pendidikan karakter bagi para pendidik.
Kegiatan berlangsung di Desa Kahaya, Kecamatan Kindang, tepatnya di kawasan Puncak Donggia, Minggu 31 Agustus 2025, diikuti oleh para guru dengan penuh semangat. Penanaman pohon ini dinilai sebagai investasi jangka panjang dalam menciptakan ekosistem yang sehat, berkelanjutan, dan bermanfaat secara ekologis maupun sosial.
Desa Kahaya dipilih sebagai lokasi kegiatan karena memiliki kawasan perbukitan yang masih potensial untuk dikembangkan menjadi daerah hijau dan destinasi wisata alam. Puncak Donggia, secara khusus, dinilai sangat membutuhkan penghijauan agar lebih asri, sejuk, serta mampu mencegah potensi terjadinya erosi atau longsor. Selain nilai ekologisnya, kawasan ini juga memiliki daya tarik tersendiri untuk dijadikan ikon wisata lokal yang dapat berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
“Jenis pohon yang ditanam umumnya adalah pohon produktif dan pelindung, seperti mahoni, trembesi, jati, serta beberapa jenis pohon buah seperti mangga dan durian,” ujar Hernika, S.Pd., Gr., Sekretaris Forum Guru Non ASN Bulukumba.
Ia menambahkan, proses perawatan pohon dilakukan dengan sistem gotong royong. Setelah penanaman, guru-guru bersama perangkat desa dan masyarakat sekitar berkomitmen untuk melakukan penyiraman, pemupukan, dan pemantauan secara berkala. Upaya ini dilakukan agar pohon yang telah ditanam dapat tumbuh dengan baik dan memberi manfaat jangka panjang.
Antusiasme peserta terlihat jelas sejak awal kegiatan. Para guru tetap bersemangat meskipun harus menempuh perjalanan menuju lokasi yang cukup jauh dan menanjak. Selain guru, kegiatan ini juga melibatkan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan pemuda setempat. Kolaborasi ini menjadi salah satu poin penting dalam mempererat hubungan sosial antara guru dan masyarakat.
“Antusiasme para guru sangat tinggi, terbukti dari kehadiran mereka yang penuh semangat meskipun harus menempuh perjalanan menuju lokasi. Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh guru, tetapi juga melibatkan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan pemuda setempat. Kolaborasi ini menjadikan kegiatan lebih bermakna karena menguatkan rasa kebersamaan antara guru dan masyarakat,” lanjut Hernika.
Forum berharap, kegiatan semacam ini tidak hanya berhenti sebagai agenda simbolis, tetapi menjadi langkah konkret yang berdampak luas. Dari sisi lingkungan, pohon yang ditanam diharapkan dapat tumbuh rindang dan memberikan kesejukan, memperbaiki kualitas udara, serta menjadi penyangga ekosistem.
Dari sisi pendidikan, kegiatan ini diharapkan menjadi contoh nyata bagi para guru dalam menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan kepada siswa. Dengan demikian, akan lahir generasi penerus yang tidak hanya unggul dalam aspek akademik, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi terhadap pelestarian alam.
Penanaman pohon di Puncak Donggia menjadi bukti bahwa sinergi antara pendidik, pemerintah desa, dan masyarakat dapat melahirkan inisiatif yang bermanfaat. Forum Guru Sertifikasi Non ASN Bulukumba pun berkomitmen untuk terus mendorong kegiatan serupa sebagai bagian dari gerakan menjaga bumi untuk masa depan.