Pemerintahan

Dorong Kemandirian Ekonomi dan Pemerataan Kesejahteraan, DPRD dan TAPD Kobar Tetapkan KUA-PPAS 2026

1129
×

Dorong Kemandirian Ekonomi dan Pemerataan Kesejahteraan, DPRD dan TAPD Kobar Tetapkan KUA-PPAS 2026

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kobar Dari Fraksi Gelindra, H. Ali Rahmat Membacakan Hasil Pembahasan

Kotawaringin Barat, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) resmi menyepakati Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2026. Kesepakatan tersebut diambil dalam Rapat Paripurna Ke-II Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025/2026 yang digelar di Ruang Sidang DPRD Kobar, Rabu (3/9/2025).

Anggota DPRD Kobar dari Fraksi Gerindra, H. Ali Rahmat membacakan hasil pembahasan Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama TAPD. Ia menegaskan, dokumen KUA-PPAS 2026 telah melalui proses pembahasan mendalam dengan mengutamakan prinsip efisiensi, sinergi antarprogram, dan hasil yang terukur untuk kesejahteraan masyarakat.

Example 300x600

“Tema pembangunan tahun 2026 adalah Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Kemandirian Ekonomi untuk Pemerataan Kesejahteraan,” ungkap Ali Rahmat.

BACA JUGA :
Pembentukan Fraksi DPRD Kotawaringin Barat Periode 2024-2029 Resmi Diumumkan

Tujuh Prioritas Pembangunan 2026:

Peningkatan kualitas pendidikan inklusif dan daya saing generasi muda

Pemerataan layanan kesehatan serta penurunan angka stunting

Penguatan ekonomi kerakyatan dan hilirisasi potensi unggulan daerah

Percepatan pemenuhan infrastruktur dasar dan konektivitas wilayah

Penanggulangan kemiskinan melalui penguatan ketahanan sosial

BACA JUGA :
Rapat Paripurna ke-14 DPRD Kobar Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi dalam Rangka HUT ke-79 RI

Transformasi tata kelola pemerintahan berbasis digital

Optimalisasi pendapatan asli daerah untuk kemandirian fiskal

Rincian Anggaran 2026:

Pendapatan Daerah: Rp 1,701 triliun

Pendapatan Asli Daerah (PAD): Rp 451,5 miliar (naik Rp 18 miliar dari tahun sebelumnya)

Pendapatan Transfer: Rp 1,25 triliun (mengalami penurunan)

Belanja Daerah: Rp 1,711 triliun

Defisit Anggaran: Rp 10 miliar

Pembiayaan Netto: Rp 10 miliar, bersumber dari SiLPA tahun sebelumnya

Ali Rahmat menjelaskan, penyusunan anggaran menggunakan pendekatan money follow program priority dan program priority follow outcome, yang memastikan setiap alokasi dana diarahkan pada program prioritas yang memberikan dampak langsung dan dapat diukur hasilnya.

BACA JUGA :
Siapkan Penjaringan Caleg dan Pembaruan Struktur DPAC, Partai Demokrat Kobar Konsolidasi Dengan DPD Kalteng

Selain fokus pada peningkatan PAD, kebijakan anggaran 2026 juga menitikberatkan pada percepatan pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, pengurangan angka kemiskinan, peningkatan kualitas pelayanan publik, serta pengembangan sumber daya manusia.

Rapat paripurna ditutup dengan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, baik DPRD maupun TAPD. “Kami berharap kesepakatan ini menjadi dasar kuat dalam penyusunan APBD 2026 yang lebih efektif dan berpihak pada kepentingan masyarakat,” pungkasnya.(Firman Muliadi).

error: Content is protected !!