Sidoarjo, LENSANUSANTARA.CO.ID – Tragedi ambruknya bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, menelan korban hingga 102 orang pada Selasa (30/9) pagi. Dari jumlah tersebut, satu santri dinyatakan meninggal dunia, sementara 101 lainnya berhasil diselamatkan dengan berbagai kondisi luka.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa evakuasi masih terus dilakukan hingga Selasa pagi. “Data sementara, 100 santri menjadi korban. 99 berhasil diselamatkan, 8 orang dievakuasi tim SAR gabungan, dan 91 lainnya melakukan evakuasi mandiri. Hingga pukul 07.00 WIB, jumlah korban bertambah menjadi 102 orang, dengan satu di antaranya meninggal dunia,” ungkapnya.
Menurut Nanang, kendala utama tim SAR adalah kondisi struktur bangunan yang rapuh dan tumpukan material beton. Hal ini membuat proses evakuasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari risiko runtuh susulan. “Meski menghadapi kondisi reruntuhan bangunan yang tidak stabil, tim SAR tetap berupaya melakukan pencarian korban dengan mengutamakan keselamatan,” tambahnya.
Untuk mempercepat proses evakuasi, ratusan personel gabungan diterjunkan dari berbagai unsur, mulai dari SAR Surabaya, BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, hingga dukungan dari daerah tetangga seperti Jombang, Nganjuk, Mojokerto, dan Gresik. Unsur TNI-Polri, PMI, Damkar, SAR MTA, BDRT Rescue, LPBI NU, hingga IOF Rescue juga ikut serta dalam operasi penyelamatan.
Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih terus dilakukan di lokasi kejadian. Tim gabungan berupaya menyingkirkan material bangunan untuk memastikan tidak ada korban lain yang masih tertimbun. (Ryo)