Rembang, LENSANUSANTARA.CO.ID – Lima orang yang diduga menjadi korban saat membongkar ikan di kapal jaring tarik berkantong (JTB) yang sedang bersandar di Pelabuhan Tasikagung Rembang, Sabtu 11 Oktober 2025.
1 orang meninggal dunia, 1 korban kritis dan 3 korban lainnya berangsur-angsur mulai stabil. Korban selamat sampai Sabtu siang, masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang.
Korban meninggal dunia atas nama Jujun (40 tahun) warga Desa Soditan Kecamatan Lasem, kemudian korban kritis Abdul Wakhid warga Desa Pandean Rembang.
Untuk tiga korban lain yang sudah stabil kondisinya, masing-masing Warsikin (45 tahun) warga Desa Sukoharjo Rembang, Sumaedi (40 tahun) warga Desa Gedangan Rembang dan Darmono (56 tahun) warga Desa Sukoharjo Rembang.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr. R. Soetrasno, dr. Samsul Anwar ketika dikonfirmasi menjelaskan saat pertama kali datang, pasien dalam kondisi lemas.
“Tapi setelah kita infus, yang 3 mulai stabil dan 1 masih kritis. Satu sudah meninggal dunia, saat tiba di rumah sakit,” ujarnya.
Samsul Anwar menambahkan pihaknya memberikan fokus perhatian, supaya kondisi pasien bisa lekas membaik.
“Untuk yang kritis, kita lakukan penanganan lebih mendalam. Yang sudah stabil, tetap kita pantau,” imbuh Samsul Anwar.
Informasi yang dikumpulkan dari lokasi kejadian, para korban merupakan buruh bongkar ikan.
Sejumlah saksi di sekitar TKP melihat awalnya korban akan membongkar ikan, dari dalam ruangan kapal, tempat penampungan ikan.
Ikan yang posisinya paling bawah, jenis ikan pirik. Ruangan yang pengap dan bau menyengat, mengakibatkan seorang korban jatuh terkulai lemas. Diduga menghirup gas beracun.
Rekannya yang melihat kejadian tersebut, kemudian turun ke dalam ruangan, bermaksud ingin menolong. Tapi ikut jatuh pingsan.
Setelah berhasil dievakuasi, 5 orang tersebut dilarikan ke RSUD dr. R. Soetrasno Rembang.