Pendidikan

SMPN 2 Bondowoso Gelar Workshop Implementasi Deep Learning untuk Transformasi Pembelajaran di Era Digital

1141
×

SMPN 2 Bondowoso Gelar Workshop Implementasi Deep Learning untuk Transformasi Pembelajaran di Era Digital

Sebarkan artikel ini
Workshop Pengembangan Kompetensi Guru: Implementasi Deep Learning untuk Transformasi Pembelajaran di Sekolah, Selasa (14/10/2025).

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Sebagai sekolah yang terus berinovasi dalam menghadirkan pendidikan berkualitas di tengah kemajuan teknologi, SMPN 2 Bondowoso menggelar Workshop Pengembangan Kompetensi Guru: Implementasi Deep Learning untuk Transformasi Pembelajaran di Sekolah, Selasa (14/10/2025).

Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB di aula sekolah dan diikuti oleh seluruh guru mata pelajaran serta guru bimbingan konseling. Kegiatan ini merupakan program yang sudah dirancang sejak awal tahun pelajaran 2025/2026 berdasarkan pembacaan mendalam atas rapor pendidikan.

Example 300x600

Kepala SMPN 2 Bondowoso, Ismail, S.Pd., dalam sambutannya menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi secara bijak dalam proses pendidikan.

BACA JUGA :
Khidmat Peringatan Hari Pramuka ke-64 di Bondowoso, Bupati Tegaskan Semangat Pengabdian

“Guru harus bisa menyeimbangkan antara penggunaan teknologi dan pengembangan daya pikir siswa. Jangan sampai AI-nya yang tambah pandai, tapi pikiran siswanya tidak ikut berkembang,” ujarnya, mengingatkan para guru agar tetap menjadi pengendali utama dalam proses digitalisasi pembelajaran.

Workshop ini menghadirkan narasumber Mohammad Hairul, S.Pd., M.Pd., Fasilitator Pembelajaran Mendalam sekaligus Instruktur Nasional Literasi.
Dalam materinya, ia menguraikan secara mendalam tentang dimensi profil lulusan, prinsip pembelajaran mendalam, pengalaman belajar, kerangka kerja pembelajaran mendalam, serta ragam asesmen pembelajaran mendalam.

BACA JUGA :
BPKP Sumut Gelar Workshop Evaluasi Pengelolaan Pembangunan Desa Tahun 2023 di Labuhanbatu

Menurut Hairul, deep learning bukan hanya strategi pengajaran, tetapi merupakan cara berpikir baru dalam dunia pendidikan.

“Guru tidak sekadar mengajar, tapi menuntun siswa untuk berpikir lebih dalam dan menemukan makna dari setiap pengalaman belajar. Itulah inti dari transformasi pembelajaran,” ungkap Hairul.

BACA JUGA :
Aksi Justice for Suparmi Disebut Salah Sasaran, Kuasa Hukum Angkat Bicara

Ia juga menyoroti pentingnya menciptakan hubungan edukatif yang memuliakan antara guru dan siswa.

“Ketika guru menghargai dan memuliakan siswanya, maka lahirlah suasana kelas yang hidup, kolaboratif, dan menggembirakan. Pembelajaran yang bermakna akan tumbuh dari relasi yang penuh penghargaan,” tambahnya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen SMPN 2 Bondowoso sebagai sekolah yang adaptif terhadap perubahan dan terus mendorong terciptanya pembelajaran modern, berkarakter, serta berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan.