Berita

Bupati Eka Putra Ikuti Rakor Percepatan Penanggulangan Bencana Sumbar, Sampaikan Kebutuhan Mendesak Pengungsi Tanah Datar

1735
×

Bupati Eka Putra Ikuti Rakor Percepatan Penanggulangan Bencana Sumbar, Sampaikan Kebutuhan Mendesak Pengungsi Tanah Datar

Sebarkan artikel ini
Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penanggulangan bencana di Sumatera Barat yang dipimpin Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy secara daring (zoom), Senin kemarin. (15/12/2025).

Tanah Datar, LENSANUSANTARA.CO.ID — Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penanggulangan bencana di Sumatera Barat yang dipimpin Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy secara daring (zoom), Senin kemarin. (15/12/2025).

Rakor tersebut dilaksanakan di Posko Utama Penanggulangan Bencana Batu Taba, Kecamatan Batipuh Selatan.
Dalam kegiatan itu, Bupati Eka Putra didampingi Wakil Bupati Ahmad Fadly, S.Psi, Dandim 0307 Tanah Datar Letkol Inf Agus Priyo Pujo Sumedi, S.I.P., M.Han, Kapolres Padang Panjang AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Ten Feri, serta sejumlah kepala OPD terkait.

Example 300x600


Pada kesempatan tersebut, Bupati Eka Putra memaparkan berbagai kebutuhan mendesak pascabencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Tanah Datar. Ia menekankan pentingnya pendampingan psikiater untuk memulihkan kondisi psikologis para pengungsi.

BACA JUGA :
Banjir Bandang Batang Sumpu Hanyutkan Beberapa Rumah Warga di Batipuh Selatan


“Yang mendesak saat ini adalah masyarakat membutuhkan pendampingan psikiater untuk pemulihan psikologis pengungsi. Selain itu, penanganan lahan pertanian sebagai sumber perekonomian masyarakat, serta kebutuhan 17 unit alat berat, air mineral, obat-obatan, family kit, mesin senso besar, dan BBM untuk operasional alat berat,” ujar Eka Putra.


Bupati juga melaporkan, hingga saat ini terdapat sekitar 2.976 jiwa yang masih mengungsi. Untuk mendukung kebutuhan dasar pengungsi, telah disiapkan 17 unit dapur umum dan 15 unit posko kesehatan.


“Fasilitas yang rusak akibat bencana antara lain sembilan unit sekolah dan 20 unit jembatan putus. Kendala di lapangan saat ini masih tingginya curah hujan serta akses jalan dan jembatan yang rusak, sehingga pendistribusian bantuan logistik terkendala. Selain itu, sejumlah pengungsi juga mulai terserang penyakit,” jelasnya.

BACA JUGA :
Uji Coba Jalur Lembah Anai Dibuka Terbatas untuk Roda Dua Selama Tiga Hari


Terkait hunian bagi korban bencana, Bupati Eka Putra menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah mengajukan kebutuhan Hunian Sementara (Huntara) ke Pemerintah Pusat.


“Kita membutuhkan 552 unit Huntara yang telah diajukan lengkap dengan lahan dan lokasi pembangunan. Selain itu, sangat dibutuhkan kompor dan tabung gas, kasur, selimut, serta pakaian untuk melengkapi kebutuhan di Huntara,” tambahnya.


Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa berbagai upaya telah dilakukan pemerintah daerah, mulai dari pembersihan material bencana, perbaikan akses jalan untuk kelancaran distribusi logistik, normalisasi sungai, hingga pemantauan kondisi hulu sungai secara berkala.

BACA JUGA :
Makan Bajamba di Pagaruyung, Menteri E-Kraf Kagumi Kekayaan Budaya Minangkabau


“Kami mohon bantuan dan kerja sama dari Pemerintah Provinsi melalui dinas dan instansi terkait, terutama dalam percepatan pendataan dan penyaluran bantuan,” pungkas Eka Putra.


Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi untuk terus berupaya maksimal dalam pemulihan dan percepatan penanggulangan bencana di daerah terdampak.


“Saya berharap seluruh dinas dan instansi terkait dapat lebih aktif berkomunikasi lintas sektor, agar data yang valid dan rinci dapat segera dikirimkan ke Pemprov Sumbar.

Dengan demikian, kebutuhan daerah bencana dapat dipenuhi secara cepat dan perekonomian masyarakat bisa segera kembali normal,” tutupnya.(Suherman)