Berita

Villa Indah Tegalbesar di Terjang Banjir, Fauzi Tegaskan Sungai Menyempit Akibat Kerakusan Developer

1745
×

Villa Indah Tegalbesar di Terjang Banjir, Fauzi Tegaskan Sungai Menyempit Akibat Kerakusan Developer

Sebarkan artikel ini
Lokasi Banjir Perumahan Villa Indah TegalBesar, Selasa (16/12/2025).(Foto: Badri/ Lensa Nusantara)

Jember, LENSANUSANTARA.CO.ID – Perumahan Villa Indah Tegalbesar, Kabupaten Jember, terdampak banjir akibat luapan Sungai Bidadung pada Selasa (16/12/2025) dini hari. Ketinggian air mencapai hingga 2 meter, memaksa ratusan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jember, Achmad Imam Fauzi, menegaskan bahwa bencana banjir tersebut tidak lepas dari penyempitan alur sungai akibat pembangunan perumahan oleh pihak developer.

Example 300x600

“Hak sungai melekuk ini akibat kerakusan developer. Sungai mengambil haknya hari ini, dan yang menjadi korban adalah masyarakat yang terikat kontrak bisnis dengan pengembang,” tegas Fauzi.

Ia menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Jember akan mengembalikan fungsi sungai sebagaimana mestinya. Salah satunya dengan menertibkan bangunan yang melanggar ketentuan sempadan sungai.

“Hak sungai akan kami kembalikan. Dari tepi pasang tertinggi sejauh 15 meter akan kami tertibkan,” ungkapnya.

BACA JUGA :
Dugaan Penganiayaan Pasutri di Desa Mulyorejo Jember, Korban Desak Pelaku Segera Ditangkap

Sementara itu, persoalan bisnis dan kontrak antara warga dan developer akan dikaji lebih lanjut oleh tim pemerintah daerah.

“Korban kita amankan dulu. Soal bisnis dan kontrak kerja akan kita selesaikan sesuai aturan. Sanksi terhadap perumahan ini akan kami kaji,” ujarnya.

Menurutnya, Pemkab Jember akan memanggil seluruh developer, tidak hanya pengembang Perumahan Villa Indah Tegalbesar. Evaluasi perizinan juga akan dilakukan, dan tidak menutup kemungkinan pencabutan izin jika ditemukan pelanggaran serius.

“Jika perlu, izinnya bisa dicabut. Ini pengerjaan yang ngawur dan merusak alam,” tegas Fauzi.

Salah satu warga terdampak, Stingki Aria, mengaku hingga saat ini belum ada respons dari pihak pengembang. Ia menyebut banjir kali ini merupakan yang terparah dibanding kejadian sebelumnya.

BACA JUGA :
Penambang PTGS Tagih Janji Bupati Jember Hak Wilayah Khusus Gunung Sadeng

“Tadi malam air sampai 2 meter. Kami terpaksa mengungsi. Banjir ini sudah tiga kali, dua kali sebelumnya parah, tapi yang sekarang lebih parah lagi,” ujarnya.

Stingki berharap pihak developer bertanggung jawab dan melakukan relokasi warga, mengingat kawasan tersebut dulunya merupakan alur sungai yang ditimbun.

Di tempat yang sama, Ketua RT 05 Perumahan Villa Indah Tegalbesar, Tri Wahyudi, menyampaikan bahwa sekitar 250 jiwa terdampak banjir, terdiri dari lansia, balita, dan orang dewasa. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Kalau berkaca dari banjir sejak 2021, kami sudah berupaya jemput bola ke pihak developer, tapi butuh waktu. Alhamdulillah tadi malam Bupati Jember datang langsung dan menyampaikan developer akan dipanggil,” katanya.

BACA JUGA :
Pekan Budaya Desa Klungkung Jember Turun Menurun Digelar di 1 Suro

Tri juga menegaskan bahwa hingga saat ini pihak developer, PT Sembilan Bintang Lestari (SLB) milik Lutfi, belum datang ke lokasi banjir. Warga mendesak agar tembok penahan di sisi barat dan sistem pembuangan air segera direnovasi.

“Selama ini pembuangan air perumahan langsung menabrak aliran sungai besar, sementara saluran keluarnya kecil. Ini jelas tidak seimbang,” jelasnya.

Ia juga menyebut bahwa sejumlah blok perumahan, khususnya Blok G dan H, diduga dibangun di atas bantaran sungai yang semestinya berjarak minimal 15 meter dari bibir sungai, sehingga mempersempit aliran Sungai Bidadung.

“Bahkan dipasang di pondasi sisi timur yang mengelilingi area tersebut, seolah-olah sungai semakin kecil,” pungkasnya