Pamekasan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Memasuki musim pancaroba yaitu pergantian musim kemarau ke musim penghujan biasanya akan diikuti dengan datangnya berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberatasan, Penyakit (P2P), dr. Nanang Suyanto mengatakan bahwa, Dinas Kesehatan (Dinkes) mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat.
“Kami sudah sosialisasi melalui media elektronik, radio dan media online untuk peningkatan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yaitu dengan gerakan 3 M plus”, terangnya.
Baca Juga : Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-92, Pemkab Pamekasan Dilaksanakan Secara Virtual
Mantan Kepala UPT Puskesmas Teja ini juga menambahkan bahwa, gerakan 3 M tersebut adalah Menguras, Menutup dan Menimbun barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
“Sementara Plusnya dengan cara kimia bisa dengan obat nyamuk, oles dan semprot, selain itu bisa dengan cara biologi, yaitu dengan memelihara ikan pemangsa jentik atau menanam tanaman yang bisa mengusir nyamuk seperti lavender dan serreh”, tambahnya.
Nanang Suyanto menegaskan, apabila ada warga yang sudah terkena gejala penyakit DBD segera dibawa ke Puskesmas terdekat atau rumah sakit.
“Jika ada warga yang terkena penyakit DBD secepatnya dibawa kepuskesmas terdekat, disini ada sebanyak 21 Puskesmas dan 2 rumah sakit rujukan milik pemerintah yang ada di Kabupaten Pamekasan yang sudah siap”, ujarnya.
Selain itu dr. Nanang Suyanto juga mengungkapkan bahwa, di Kabupaten Pamekasan hingga saat ini sudah ada 135 kasus DBD.
“Jadi total dari bulan Januari hingga Oktober 2020 sudah ada 135 kasus DBD dengan angka kematian 1 orang, yaitu anak – anak umur 7 tahun yang ada di wilayah Puskesmas Kadur”, tuturnya. (M. Halili)