Berita

Pemkab Bondowoso Raih Dua Prestasi, Pengamat: Ada Invisible Hand

17
×

Pemkab Bondowoso Raih Dua Prestasi, Pengamat: Ada Invisible Hand

Sebarkan artikel ini

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID –
Pemerintah Kabupaten Bondowoso meraih dua prestasi yakni, dalam kepatuhan tertinggi standar pelayanan publik dari Ombudsman RI, dan penghargaan pertama dalam mendorong percepatan pembangunan desa mencapai status berkembang, maju, dan mandiri, dari Kementerian desa.

Pengamat independen kebijakan publik  Rudi Imam, yang sekaligus mantan Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Bondowoso menilai, prestasi yang diraih pemkab Bondowoso ditengah kemelut pertikaian politik dengan Legislatif saat ini,  ada invisible hand (tangan tidak terlihat) di dalamnya, yang secara kasat mata membantu Bupati dalam meraih capaian kinerja dan pembangunan.

Example 300x600

“Pemkab Bondowoso meraih prestasi itu  ada ‘invisible hand’ atau tangan yang tidak kelihatan, membantu Bupati menunjukkan hal yang positif sehingga mencapai prestasi yang diakui oleh Negara” kata Rudi Imam, Jumat, (31/12/2021).

BACA JUGA :
KPU Bondowoso: Caleg Terpilih yang Dilantik Harus Mundur Jika Maju Sebagai Paslon di Pilkada 2024

Dalam situasi saat ini, kata Rudi, eksekutif semakin tertantang untuk menunjukkan kinerjanya kepada masyarakat, hal itu terbukti setelah menyabet dua prestasi.

“Kalau eksekutif sudah jelas ada pengakuan penghargaan tersebut, sedang legislatif prestasinya mana?” ujar ketua yayasan keluarga besar Kironggo ini.

Oleh kerenanya, lanjut Rudi, saat ini masyarakat hanya berharap ingin melihat eksekutif dan legislatif berlomba-lomba dalam memajukan daerah serta action kinerja yang jelas secara bersama.

BACA JUGA :
Stop Anak Putus Sekolah, SMKN 1 Klabang Bondowoso Kampanye Sekolah Gratis Sampai Lulus

Menurut Rudi, kalau eksekutif dan legislatif berjalan seiring, saling berfikir dan melangkah bersama untuk membangun Bondowoso, maka harapan semua mayarakat akan terwujud, baik kesejahteraan ekonomi, infrastruktur dan lainnya.

Rudi mengungkapkan, semua bisa diraih, eksekutif menjalankan perannya dengan baik. Demikian juga Legislatif berjalan pada rel dan maqomnya.

“Legislatif jangan mencampuri urusan birokrasi terlalu dalam, dan kalau saling mencari celah kelamanahan masing-masing, maka  kegaduhan yang terjadi. Ini  memalukan jadinya” ucap dia.

Kegaduhan yang terjadi saat ini, Rudi menilai nuansa politiknya sangat tampak, dimana posisi legislatif menyerang, sedangkan eksekutif bertahan. Kendati hal itu dinilanya lumrah dalam sebuah pemerintahan. Tapi jika terus-terusan bertikai akan berdampak pada pembangunan yang ujungnya akan dirasakan akibatnya oleh masyarakat sendiri.

BACA JUGA :
Soal Kabar Anggota TNI Disandera Warga Ijen, Dandim 0822 Bondowoso Sebut Hanya Isu dan Tak Benar

“Yang dilihat dan dirasakan masyarakat saat ini adalah capaian prestasi dalam pelayanan, makanya stoplah saling serang mencari pembenaran sendiri, tunjukkan kinerjanya, bukan menunjukkan kekuatannya secara institusi, kasihan masyarakat, bekerjalah untuk rakyat yang sudah nempercayakan hak pilihnya, jangan gunakan untuk kepentingan pribadi atau golongannya” pungkas dia.

Reporter: Ubay