Dumai, LENSANUSANTARA.CO.ID – Kejaksaan Negeri Dumai melalui Kasi Intelijen Abu Nawas, SH, MH melakukan pemantauan terhadap penyimpanan beras impor di Gudang Bulog Dumai, Rabu (25/01/2023).
Pemantauan yang dilakukan oleh Kejari Dumai khususnya bidang intelijen sejak beras impor masuk melalui pelabuhan Dumai. Terhitung mulai pertengahan Desember 2022, tim Kejari Dumai selalu memantau proses masuk hingga disimpan di gudang.
“Tujuannya untuk pengaman kebijakan pemerintah terkait ketersediaan/cadangan beras nasional, memastikan prosesnya lancar dan tanpa penyimpangan. Pemantauan kemarin sudah kita lakukan di gudang Bulog. Alhamdulillah diterima dengan baik oleh Faisal Fahmi selaku Kepala Cabang Bulog Dumai dan Kepala Gudang Bulog Dumai, Hutri Walter,” jelas Abu.
Abu Nawas, menambahkan bahwa pemantauan ini dilakukan untuk memastikan jumlah beras impor yang disimpan pada gudang Bulog Dumai dan bagaimana tindaklanjut pendistribusian beras tersebut.
“Kami dari Kejaksaan turut serta dalam hal pemantauan impor beras yang dilakukan oleh Perum Bulog RI, mulai dari kedatangan kapal, penyimpanan, dan bagaimana prosedur pendistribusian beras import tersebut kepada masyarakat agar tidak terjadi penyimpangan dan tepat sasaran guna menekan angka inflasi khususnya di Kota Dumai,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Gudang Bulog, Hutri menjelaskan terkait penyimpanan beras impor dari Myanmar dan Thailand.
“Gudang Bulog Dumai telah menerima dan menyimpan beras impor seberat 4789 Ton dari negara Myanmar dan 4800 Ton dari negara Thailand. Seluruh beras impor tersebut disimpan pada 4 gudang dengan kapasitas penyimpanan 3500 Kg pada masing-masing gudang. Setiap hari kami melakukan pengukuran suhu pada gudang untuk menjaga kualitas beras tersebut,” sebutnya.
Terkait pendistribusian beras, Kepala Cabang Bulog Dumai mengaku telah menerima Surat Perintah Logistik (Sprinlog) untuk mendistribusikan kebebarapa daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Riau.
“Kami baru saja menerima Sprinlog dari pusat dan dalam waktu dekat akan kami distribusikan ke beberapa daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Riau, untuk Kota Pekanbaru akan di distribusikan sebanyak 1500 Ton beras, Kabupaten Kampar sebanyak 500 Ton, Kabupaten Indragiri Hilir 250 Ton beras, Kabupaten Indragiri Hulu sebayak 250 Ton beras, dan Kabupaten Siak sebanyak 300 Ton beras. Bulog Dumai juga akan segera mengisi saluran retail-retail yang nantinya akan dimasukkan ke pasar-pasar rekomendasi dari Badan Pusat Statistik Kota Dumai. Beras yang akan disalurkan kepada masyarakat terlebih dahulu akan dikemas dalam kemasan karung 5 Kg yang diberi label Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bappenas),” jelasnya.
Faisal Fahmi menambahkan bahwa penjualan beras tersebut segera dilakukan dengan tujuan untuk menekan angka inflasi di Kota Dumai dan Pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi penjualan beras kepada masyarakat sebesar Rp. 9.950,00/Kg.
Diakhir kegiatan, Abu Nawas SH, MH menegaskan kepada Bulog Dumai untuk tetap amanah dalam mendistribusikan beras tersebut, jangan sampai terjadi penyimpangan yang tentunya akan merugikan banyak orang dan tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan kerusuhan dan kekacauan ditengah-tengah masyarakat. Jika ada penyimpangan maka akan kami tindak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.**