Bekasi – Entah sampai kapan bertahan, kondisi Masyarakat pekerja non informal, seperi ojol, opang, tukang dagang, tukang bangunan, pekerja serabutan, wartawan freelance dan masih banyak lagi yang mengandalkan pendapatan harian.
Sudah banyak keluhan yang di dengar dan di lihat oleh Ketua LAN Kab Bekasi, baik langsung maupun tidak langsung, namun hingga saat ini belum ada informasi apapun dari Bupati Kab Bekasi untuk mengeluarkan dana konpensasi dampak sosial akibat kebijakan di rumah saja, yang entah sampai kapan di rumah saja, apakah sampai rakyat kelaparan atau sampai rakyat berteriak.
Edi YP ketua LAN Kab Bekasi mendesak Bupati Kab Bekasi, untuk segera mengeluarkan dana konpensasi dampak sosial, karena daya tahan ekonomi masyatakat khususnya pekerja harian mulai rontok.
Perlu di ketahui bahwa Kabupaten Bekasi adalah wilayah dengan memiliki 10 Kawasan Industri raksasa, dan APBD yang cukup besar, namun entah kenapa belum ada kebijakan anggaran yang akan di keluarkan oleh Bupati Kab Bekasi H Eka Supriat Amaja.SH.
” Saya sebagai ketua DPC LAN Kab Bekasi, mendesak dengan sangat agar segera mengeluarkan dana konpensasi dampak sosial akibat masyarakat di suruh tinggal di rumah, sebab daya tahan masyarakat pekerja harian sudah mulai rontok, dan ancaman tidak makan sudah di depan mata, terlebih masih di tagih oleh cicilan tiap bulannya, yang belum ada kejelasan.” Ujar Edi YP
Padahal di saat seperti inilah, Bupati tampil dengan kebijakan yang pro rakyat, dan saya yakin, jika Bupati mau semua pengusaha yang ada di Kab Bekasi, dan di tambah anggaran akan sangat mampu untuk mensubaidi masyarakat nya, khusuanya pekerja harian.(Lenny)