Bondowoso, Lensa Nusanatara – GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) “Harapan Kita” Desa Suger Lor, Pada Rabu, 1/4/2020 telah melaksanakan DEMPLOT (Demontration Plot) padi unggul HMS 400, Kegiatan dilaksananakan di Lahan satu hektar di Dusun Krajan Bawah RT:16/RW:02 Desa Suger Lor, Kec. Maesan, Kab. Bondowoso.
Invovasi tersebut berawal dari pemikiran Kepala Desa Suger Lor, yang saat ini sudah memasuki masa panen, capaian yang diperoleh oleh Bapak Khusnadi ini sangat membanggakan, bahkan panen perdanaya langsung dikunjungi oleh Dirjen Kementrian Desa PDTT dan Dirjen Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Rabu, 15/7/2020.
Dirjen Kementrian Desa PDTT mengatakan dalam sambutannya bahwa Kepala Desa Suger Lor terkesan nekat, karena dengan modal yang terbatas bisa melakuakan hal yang luar bisa.
“Inovasi Kepala Desa Suger Lor ini perlu diapresisi, Semoga dengan adanya Bumdes bersama perekonomian di Kecamatan Maesan bisa meningkatkan masyarakatnya, tentunya dengan adanya market yang terstruktur”. Ungkapnya.
Kepala Desa Kusnadi mengungkapkan kegembiraannya kepada Lensa Nusantara, mewakili warganya atas dukungan dari pihak pihak terkait, sehingga penanaman bibit padi unggul dari awal hingga panen berjalan dengan lancar.
“Saya mewakili masyarakat Maesan khususnya Suger Lor mengucapkan banyak terima kasih kepada LPMM yang telah memfasilitasi Prof. Dr. Hariyadi selaku Direktur PKPOT, sehingga mempercayakan penanaman bibit unggul HMS 400 di Desa Suger Lor dan Alhamdulillah akan dilakukan panen perdana hari ini”. Ujarnya.
“Dengan potensi yang besar tersebut diharapkan padi HMS 400 ini akan menjadi produk pangan unggulan dan tradermark Kecamatan Maesan khususnya Desa Suger Lor, untuk selanjutnya dalam upaya ini kita harapkan akan bersinergi dengan Bumdesa dan Bumdes bersama yang ada di Kecamatan Maesan”. Tambahnya,
Perlu diketahui keunggulan Bibit padi unggul MHS 400 ini, antara lain umur tanam 90-95 Hari, Bentuk tanaman tegak, Tinggi tanaman 90-100 cm, Anakan produktif 20-25 batang, warna kaki batang hijau, Warna daun hijau, Posisi daun bendera tegak, Bentuk gabah lonjong panjang, malai panjang antara 25-30 cm, Jumlah malai antara 225-250 butir gabah, Berat per 100 butir 62,5 gram, Kerontokan sedang, dan Produktivitas tunggi antara 7-8 Ton Per HA.
Acara tersebut dihadiri oleh Dirjen Kementrian Desa PDTT dan Dirjen Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Bupati dan Wakil Bupati, Sekda Bondowoso, Kapolres, Dandim 0822, Kadis PMD, Kadis Pertanian, Camat bersama jajaran Muspika, Kades se-Kec. Maesan, Direktur PKPOT, Direktur LPMM, Pendamiping professional P3MD, Pendamping Desa, dan seluruh masyarakat, hingga kegiatan selesai berjalan dengan lacar. (Arik/Hosairi)