Lembata, Lensa Nusantara – Kerja sama Bengkel Advokasi, Pemberdayaaan dan Pengembangan Kampung (APEK), Yayasan Plan Internasional Indonesia, dan Kopernik mendapat dukungan Uni Eropa. Ketiga lembaga ini mengadakan program yang disebut Mata Kail dengan salah satu itemnya adalah pelatihan Kewirausahaan, menyasar kaum muda di wilayah Kabupaten Lembata.
Untuk hari ini, Senin (01/09/2020), pelatihan Kewirausahaan diadakan di empat lokasi yakni di Desa Lewolein dan Desa Lerahinga, Kecamatan Lebatukan, Desa Wailolon, Kecamatan Omesuri, dan Desa Kolontobo, Kecamatan Ile Ape.
Dalam pelatihan serempak di empat desa tersebut, Bengel APEK mendatangkan para narasumber kompetitif yang merupakan kombinasi antara PPL Perikanan dan Kelautan, Bengkel APEK dan LSM yang berada di wilayah pulau Flores dan Pulau Lembata, serta dari Kupang.
Direktur Bengkel APEK, Vinsensius Burini ketika ditemui Lensanusantara.net di lokasi pelatihan aula kantor desa Kolontobo, Jl. Trans Ile Ape, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata menyampaikan pelatihan Kewirausahaan ini merupakan langkah kedua setelah melakukan pelatihan soft skill atau membangun kepribadian wirausaha bagi orang muda.
“supaya anak muda mampu menemukan cita-cita atau tujuan hidup mereka, kemudian mampu menemukan ide bisnis dan menganalisis keuangannya”, ujar Vincent.
Ia mengharapkan agar para peserta pelatihan Kewirausahaan di desa Kolontobo yang berjumlah 28 anak muda, ke depannya dapat membuat mini proposal agar lembaga keuangan, pihak pemerintah kabupaten dan propinsi bisa membantu mengembangkan usaha mereka terutama di bidang perikanan dan kelautan.
“saat ini mereka berusaha fokus menganalis usahanya dan menemukan ide bisnisnya, khususnya perikanan dan kelautan”, imbuhnya.
Keberadaan Bengkel APEK di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdapat di tiga kabupaten yakni Kabupaten Sikka, Nagekeo dan Lembata sejak tahun 2017 samapai Februari 2021.
“kita hanya membangkitkan semangat, usaha adik-adik” pungkas Vincent.(Nethal Kedaman)