Pekalongan, https://lensanusantara.co.id – Sebagai upaya menggerakkan go kepedulian masyarakat terkait penanganan sampah, Pemerintah Kota Pekalongan menyerukan kepada masyarakat untuk memilah sampah mulai dari rumah. Hal ini merupakan salah satu solusi tepat penanganan sampah, khususnya di perkotaan. Demikian disampaikan Walikota Pekalongan,HM Saelany Machfudz,SE saat menjadi pemimpin apel dalam kegiatan Aksi Pungut Sampah dalam rangka Peringatan World Cleanup Day Tahun 2020, bertempat di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan,Jumat (18/9/2020).
Saelany mengungkapkan pengelolaan sampah secara optimal dari rumah mampu mengurangi tumpukan sampah di TPA dan menambah sumber ekonomi keluarga serta kunci lingkungan aman dan nyaman. Menurut Saelany, permasalahan sampah di Kota Pekalongan saat ini bisa dibilang cukup memprihatinkan. Padahal, segala upaya telah dilakukan Pemerintah guna menangani permasalahan sampah yang ada terus dilakukan.
“Tim Jogo Kali sudah diluncurkan untuk menangani sampah-sampah yang ada di sungai, namun sampah-sampah masih terus berdatangan tidak ada habisnya.TPA kita juga sudah terlihat semakin menggunung dan terus bertambah. Terbatasnya lahan juga sudah tidak lagi mengakomodasi timbunan sampah yang dibuang ke TPA yang saat ini sudah melebihi kapasitas (overload). Dalam hal ini Pemerintah terus berupaya dalam memberikan edukasi dan penyadaran arti pentingnya pengelolaan dan pengolahan sampah melalui metode 3R, yakni Reduce (mengurangi penggunaan barang-barang yang berpotensi menjadi sampah), Re-use (mengoptimalkan kembali barang-barang yang telah digunakan), dan Re-cycle (mendaur-ulang barang-barang agar dapat dipergunakan kembali. Dengan memilah sampah dari rumah melalui metode 3R tersebut,maka sampah yang dibuang ke TPA dapat terus diminimalkan, sehingga tidak terjadi over kapasitas,”terang Saelany.
Saelany menuturkan, dalam peringatan WCD Tahun 2020 ini, sekaligus dalam rangka menindaklanjuti Surat dari Gubernur Jawa Tengah, masyarakat diajak untuk menggalakkan kembali aksi pilah sampah dari rumah dan aktif membantu Pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah dengan tidak membuang sampah sembarangan, dapat memilah dan mengolah sampah, terlebih bisa menggerakkan lingkungannya untuk lebih peduli terhadap permasalahan lingkungan.
“Paradigma pengelolaan sampah ‘kumpul-angkut-buang’ harus kita ubah menjadi ‘pilah-kumpul-jual, sehingga tidak lagi memandang sampah sebagai sesuatu yang tidak berguna dan harus dibuang,melainkan sampah juga sebagai bahan/sumber daur ulang, yang bisa mendatangkan nilai ekonomi. Pemilahan dan pengolahan sampah dari rumah tentunya dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak baik dari unsur pemerintah, komunitas, maupun masyarakat. Harapan kami, adanya peringatan WCD ini, mudah-mudahan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan bisa tumbuh kembali. Kebersihan adalah segalanya untuk lingkungan kita saat ini, karena jika lingkungan tidak bersih maka akan menimbulkan banyak penyakit. Terlebih, saat ini masih ada Covid-19 yang mengharuskan kita semua peduli akan kebersihan sehingga bisa terhindar dari beragam virus dan penyakit,” tandas Saelany.
Lensa Nusantara Pekalongan ( Hariyadi)