Pandeglang, Lensa Nusantara – Proyek program percepatan peningkatan tata guna air irigasi P3-TGAI, yang tegabung di dalam kolompok tani sinar gunung tilu,desa keramatjaya,kecamatan cimanggu,kabupaten Pandeglang propinsi Banten.
Pembangunan yang sedang di kerjakan, dan diduga pengerjaannya tidak sesuai rencana anggaran belanja (RAB) salah satunya, galian pondasi kedalamannya tidak sesuai, dan meterial yang di pergunakan adalah batu bulat dan semen merek serang.
Dan itu juga terlihat dari hasil pengerjaa adukan yang sudah terpasang terlihat kurang semen.Ungkap.
Sejumlah warga ketika di temui oleh awak media Lensa nusantara senin 19 September 2020. “kami bekerja di sini borongan per meter Rp 40,000 ribu rupiah tapi kenyataan hanya di bayar Rp 25,000 perhari,kalau ada pekerjaan yg lain,kami sebenarnya sudah pada berhenti pak,kerja di proyek ini.
Mau di gimana lagi karena tidak ada pekerjaan yang lain terpaksa kami kerjakan karena kebutuhan hidup” ujar salah satu pekerjaSehubungan dengan adanya temuan ketua presedium jam-p banten (Jaringan Aspirasi masyarakat peduli Banten) N. Sudjana Akbar dilapangan dan berdasarkan hasil investigasi nya beliau meminta kepada dinas terkait agar segera mengusut tuntas terkait pekerjaan program P3A yang beralokasi di kampung pesawahan sompok,desa kramat jaya yang di kerjakan oleh kelompok tani sinar gunung tilu diduga tidak sesuai spek dan RABMaka dalam hal ini beliau sebagai Ketua Jam-p Banten akan mengawal dan memantau terus sampai adanya tindak lanjut , sehingga proyek sesuai dengan harapan masyarakat.
Ditempat terpisah Marjuki alias Abah sebagai Anggota BPAN ( Badan penelitian Aset Negara) menyatakan bahwa proyek ini agar secepat nya di pantau ulang dan kepada aparatur Dinas terkait agar bertindak tegas sehingga Aset negara tidak terabaikan” ucap nya tegas.Dadang Iskandar.(Jhon Dany)
