BeritaPemerintahan

Tolak Bantuan Keuangan, Bupati Bogor Semprot Bawahan

×

Tolak Bantuan Keuangan, Bupati Bogor Semprot Bawahan

Sebarkan artikel ini

Bogor, LENSANUSANTARA.CO.ID – Bupati Bogor Ade Yasin kesal dengan salah satu Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menolak bantuan keuangan yang diprogramkan oleh Kementerian terkait.

Example 300x600

Ia bahkan menganggap Kepala SKPD tersebut bodoh, karena di tengah keterbatasan anggaran Pemkab Bogor dalam penanganan wabah Covid 19, pengendalian Covid 19 dan pemulihan ekonomi, dinas tersebut malah menolak bantuan keuangan progam Kementerian terkait.

“Bukannya kreatif dalam mencari sumber pendanaan pembangunan daerah , saya melihat malah ada Kepala SKPD atau dinas yang menolak bantuan keuangan dari Kementerian atau pemerintah pusat,” ungkap Ade Yasin kepada wartawan usai melantik 495 pejabat esselon dua hingga empat di Cibinong, Senin, (1/2/2020).

“Saya merasa ini luar biasa bodohnya karena daerah lain malah berlomba-lomba untuk mendapatkan bantuan keuangan tersebut,” imbuh Ade Yasin

Ade Yasin menambahkan bakal ada evaluasi dari dirinya selaku kepala daerah akibat penolakan bantuan keuangan dari Kementerian atau pemerintah pusat ini.

“Evaluasi atau sanksi akan kami berikan karena dia tak mau ‘susah’ dalam mengurus proses pelaksanaan bantuan keuangan tersebut,” tambah Ade Yasin

Ade Yasin menuturkan di tengah pandemi Covid 19 selain penanganan dan pengendalian wabah Covid 19, kondisi ekonomi makro yang minus, meningkatnya angka kemiskinan dan bertambahnya jumlah pengangguran juga akan diantisipasi oleh jajarannya.

“Kami tak hanya fokus dalam penanganan dan pengendalian wabah Covid 19 tetapi juga dalam proses pemulihan ekonominya, karena akibat pandemi Covid 19 masyarakat tidak hanya menurun pendapatan tetapi juga kehilangan pekerjaannya,” tutur Ade Yasin.

Ade Yasin menjelaskan untuk pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak wabah Covid 19, salah satu program Pemkab Bogor pada Tahun 2021 dan mendatang ialah satu miliar satu desa (Sami Sade) untuk pembangunan insfrastruktur di desa-desa.

“Tiap desa yang mau mendapatkan program Sami Sade kita berikan syarat bahwa pelaksanaan pembangunan insfrasrruktur harus padat karya dengan melibatkan para warganya,” jelas Ade Yasin.

“Kami yakin program ini dapat memulihkan ekonomi masyarakat karena bakal ada ribuan masyarakat desa yang akan mendapatkan honor karena ikut membangun insgrastruktur desanya,” pungkas Ade Yasin. (Moel)

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.

Tinggalkan Balasan