Trenggalek, LENSANUSANTARA.CO.ID – Vaksinasi Covid 19 tahap I sudah dilaksanakan, Pemkab Trenggalek kini persiapkan Vaksinasi Covid 19 tahap ke-2.
Ditargetkan kurang lebih ada sekitar 17.000 sasaran vaksinasi pada tahap-2 ini yang akan dilaksanakan mulai 20 Februari hingga 30 April mendatang.
Sekretaris Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kabupaten Trenggalek, dr. Moch. Rofiq Hidiono dalam sosialisasi Vaksinasi Covid 19 tahap 2 di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Rabu (17/2) menuturkan bawasannya pihaknya telah melakukan pendataan sasaran.
“Vaksinasi tahap 2 ini akan disasarkan kepada ASN, TNI-Polri dan petugas pelayanan publik, yang telah dilakukan pendataan sebelumnya.”
Rofiq mengingatkan puncak kekebalan ini terbentuk bukannya setelah pemvaksinan pada dosis pertama. melainkan usai vaksinasi dosis 2 yang akan divaksinasikan setelah rentang 14 hari dari dosis pertama diberikan.
“Jadi jangan lengah dengan kendur terhadap kepatuhan akan protokol kesehatan. Seenaknya keluar rumah karena percaya diri telah divaksin. Tetap hati-hati, karena puncak kekebalan itu terbentuk setelah vaksinsi dosis 2,” pesan Sekretaris Dinkes PPKB ini.
Membuka kegiatan sosialisasi Vaksinasi Covid 19 tahap-2 ini, Plh. Bupati Trenggalek, Ir. Joko Irianto M.Si., meminta untuk tenaga lapangan bisa tercover Vaksinasi pada tahap-2 ini, karena intensitasnya bertatap muka dengan masyarakat lebih tinggi. Sehingga untuk mengurangi resiko terpapar petugas lapangan bisa dihitung betul-betul.
Joko Irianto mengingatkan, bawasannya obat dari virus ini belum diketemukan. Sedangkan virus ini terus bermutasi, seperti di beberapa negara yang cukup berbahaya bisa mengancam nyawa manusia.
“Virus terus bermutasi, jadi satu-satunya jalan untuk mencegah dengan vaksinasi.” jelas putra mantan Bupati Trenggalek ini.
Plh. Bupati ini mengingatkan, “aparatur pemerintah harus bisa menjadi contoh, suksesnya program nasional Vaksinasi Covid-19,” himbau Joko Irianto.
Banyak informasi yang menyesatkan dengan tujuan menggiring opini Vaksin Covid-19 berbahaya. Kita perlu menjadi contoh sehingga masyarakat semakin yakin untuk ikut vaksinasi.
“Negara tetangga saja iri, kita bisa memperoleh vaksin ini, sedangkan mereka masih menunggu. Hal ini dikarenakan kita memang menjadi negara yang mendapat distribusi vaksin periode pertama,” tutup Joko Irianto. (Yanto)