Berita

Dinas Sosial Bondowoso Gelar Pelatihan Tingkatkan Responsif Gender

×

Dinas Sosial Bondowoso Gelar Pelatihan Tingkatkan Responsif Gender

Sebarkan artikel ini
PJ Kepala Dinas Sosial Kab. Bondowoso, Anisatul Hamidah M.Si. saat sampaikan sambutan dan paparan dalam acara pelatihan pendamping sosial PMKS/PPKS di Aula Dinsos, Rabu 17/11/2021, (Foto: Ubay/Lensa Nusantara)

Bondowoso, LENSANUSANTARA.CO.ID – Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso menggelar pelatihan pendamping sosial dalam pemantapan tugas pendamping perempuan penyandang masalah kesejahteraan sosial, serta peningkatan responsif gender. Kegiatan tersebut berlangsung di aula Dinsos,  Rabu (17/11/2021).

PJ kepala dinas sosial kabupaten Bondowoso Anisatul Hamidah, M.Si. dalam sambutannya mengatakan, peran pendamping sosial khususnya pendamping perempuan agar responsif gender.

Example 300x600

Anis sapaan PJ Kadinsos itu memaparkan, para pendamping sosial agar betul-betul memahami kesetaraan gender dalam melakukan kegiatan pendampingan.

“Jadi tidak boleh membeda-bedakan orang yang kita dampingi, baik laki-laki dan perempuan sama-sama mempunyai hak pelayanan yang sama,” ujar Anis.

Anis menjelaskan, pendamping PMKS atau PPKS harus memiliki konsepsi bahwa setiap manusia tampa membedakan laki-laki dan perempuan, mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan yang sama.

“Misal kita dampingi ODGJ, pendamping perempuan mengutamakan ODGJ perempuan ketimbang ODGJ yang laki-laki dalam pelayanan, itu tidak boleh, harus sama, karena semua mempunyai hak yang setara,” tutur Anis.

Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPPKB Bondowoso, Sumariyati, SE. Saat memaparkan tentang kesetaraan gender kepada para pendamping sosial perempuan

Oleh karenanya, Anis menekankan kepada para pendamping agar memperlakukan semua yang didampingi sama rata, sejajar, dan tidak ada yang didahulukan.

“Saat melakukan kegiatan pendampingan dengan mindset, bahwa yang kita hadapi adalah manusia, baik laki-laki maupun perempuan semua sama memiliki hak yang setara,” terang Anis.

PJ Kadinsos berharap, bagaimana pola pendampingan yang berperspektif gender, jadi setiap pendamping PMKS atau PPKS harus mengedepankan prinsip non diskriminasi.

“Untuk itu, pendamping pmks/ppks harus memiliki perspektif bahwa setiap manusia  tampa membedakan laki-laki dan perempuan, mendapatkan hak yang sama dan pelayanan yang sama, harus sama-sama diprioritaskan,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, Dinsos menghadirkan Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPPKB Bondowoso yakni Sumariyati, SE.

Sumariyati memaparkan tentang kesetaraan gender kepada para pendamping sosial, dalam implimentasi  mereka diharap responsif gender.

“Apakah para pendamping dalam melakukan pendampingan sudah responsif gender, sedangkan gender konsepnya bukan hanya laki-laki dan perempuan saja,” kata Sumariyati.

Menurut dia, gender meliputi beberapa kelompok, diantaranya kelompok rentan, marginal, disabilitas, lansia, ekonomi lemah dan anak-anak.

“Dengan pemaparan yang panjang lebar tadi, baik dari saya dan bu Anis, diharapkan para pendamping bisa menangkap isu-isu gender yang ada di Bondowoso, bukan hanya mendampingi tapi apakah bisa menangkap isu gender  tersebut,” ungkap dia usai acara.

Untuk tindakannya, lanjut dia, nanti para pendamping bisa melakukan asismen, mendata  jenis kelamin, kelompok usia, dan sesuai kelompok yang ditangani oleh para pendamping.

“Nanti bisa analisa itu, masing-masing lembaga diharapkan ada pembangunan responsif gender melelalui penganggaran PPRG (perencanaan pengembangan responsif gender) ” pungkasnya.

Hadir dalam acara tersebut, Kabid Pemberdayaan Sosial Dinsos Zaiful Bahri, Pendamping PKH perempuan di 23 Kecamatan, PC Fatayat NU, PD Aisyiyah Muhammadiyah dan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat. Acara berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan.

Reporter : Ubay
Publiser  : yadi/yen

**) IIkuti berita terbaru Lensa Nusantara di Google News klik disini dan jangan lupa di follow.

Tinggalkan Balasan