Magetan, LENSANUSANTARA.CO.ID – Tingginya angka stunting di Magetan ternyata membuat warga Desa Bogoarum Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan kreatif dengan memanfaatkan media sampah sebagai alat mencegah stunting. Inisiator bank sampah di desa Bogo arum Ice Widyawati mengatakan, bank sampah yang didirikan dari tahun 2012 tersebut saat ini melibatkan anak balita hingga lansia untuk peduli dengan sampah.
Kegatan tukar sampah di lakukan sejak balita dengan tabungan balita dari kegiatan pos syandu. Setia ornag tua bayi akan membawa sampah saat kegiatan posayandu dan hasil sampah akan dikonfersi menjadi tabungan yang aan berguna untuk si bayi dimasa mendatang.
Di usia anak anak , bank sampah Desa Bogoarum melakukan kegiatan tukar smapah dengan gizi. Seminggu sekali siswa SD akan membawa sampah yang akan dikonversi dengan kebutuhan gizi anak anka. Hal tersebut ternyata berdampak pada pencegahan kasus stunting di Desa Bogoarum.
Usia remaja juga tak luput dari keteribatan mereka dalam menangani sampah. Bank sampah Bogoarum melalui kegiatan remaja Pik R menggandeng mereka dengan urunan sampah dmana sampah yang terkumul akan dikonversikan dalam bentuk anggaran kegiatan kreatif remaja.
Bahkan lansia di Desa Bogoarum juga terlibat dalam pengelolaan sampah mellaui posyandu lansia, dimana dalam kegiatan posyandu para lansia membawa sampah yag akan dikonversi dengan minuman jamu yang menyehatkan.
“Datang ke posayandu itu orang tua bawa sampah nanti ditimbang dapatnya berapa? Satu kilo itu Rp 1.500 dimasukkan tabungan celengan, jadi setiap anak tu punya nama celengan masing masing. Di Lansia kita juga punya program tukar sampah dengan jamu saat posyandu lansia,” ujarnya.
Dengan keterlibatan seluruh elemen warag desa Bogoarum mengeloal sampah, desa bogo arum bersih dari sampah dan warga disana menjadi sehat karena tercukupi kebutuhan gizinya.
Bahkan dimaasa pandemic covid 19 kegiatan pengelolaan sampah di Desa Bogo arum turut membantu pemerintah daerah untuk menjaga imun warga agar tidak terpapar covid 19. (Bowo)