Lumajang, LENSANUSANTARA.CO.ID –
Keprihatinan akan kerusakan alam yang terjadi selama ini membuat perlu segera bertindak.
Gunung Fuji yang terletak di lereng Gunung Lemongan tepatnya Desa Pabringan, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, tiba- tiba disulap menjadi lautan hijau oleh legislator PDI Perjuangan H. Lancar Budi Utomo.
Anggota DPRD Kabupaten Lumajang dari Fraksi PDI Perjuangan yang berangkat dari dapil 5 yakni Klakah, Ranuyoso, Kedungjajang Dan Randuagung.
Dengan menggandeng Perhutani dan Tagana Rajawali melakukan kegiatan penghijauan di Gunung Fuji bertajuk Merajut Kebhinekaan, Merawat Persatuan. Sabtu ( 5/3/2022 ).
Hadir dalam kegiatan ini, Forum Komunikasi Umat Beragama ( FKUB ), Perhutani, Anshor, Banser, Muhamadiyah, MUI Lumajang, Pemuda Pancasila ( PP ), Tagana Rajawali, Duta anti narkoba, GSNI, Saskapala SMAN Klakah, LMDH, Pokdarwis Sumberpinus Ranuyoso dan siswa siwa Mts di sekitar Desa Papringan Klakah.
Kebersamaan antar Ormas dan Instansi dalam kegiatan ini terlihat dimana Perhutani sebagai penyedia bibit, Tagana Rajawali sebagai dapur umum air, kopi dan minuman dan Ibu Yuyun sebagai pemilik Padepokan Gunung Fuji sekaligus tuan rumah menyediakan makan siang.
Hal ini membuat kegiatan kemanusian untuk alam dan lingkungan berjalan dengan sukses.
Penyelenggara penghijauan Lancar Budi Utomo yang menjabat dua periode sebagai anggota DPRD Kabupaten Lumajang mengatakan, Saya merasa terpanggil dengan adanya kerusakan alam, sehingga perlu diadakan penghijauan.
Hal ini penting untuk kelangsungan kehidupan di bumi, pelestarian alam dan air, “tuturnya.
Legislator PDI Perjuangan yang akrab dipanggil Lancar Budi menambahkan, berangkat dari kota kecill mampu berbuat kebersamaan Merajut Kebhinekaan, Merawat Persatuan merupakan momen kerukunan antar anak bangsa, kental dengan nuansa Pancasila, UUD 45, NKRI harga mati.
Memerangi dari Radikalisme yang akan memecah belah persatuan dan kesatuan Negara,” tambahnya.
Masih di tempat yang sama Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB ), H. Asir SH, MH. mengatakan, kita dilarang keras radikal kepada alam.
Sifat tamak bisa menyebabkan kerusakan lingkungan, merusak keseimbangan alam sehingga Kalau perlu sampai khiamat pun kita terus menanam, “pungkasnya.(Amir/Dyah)